icon play ayat

لَوْ نَشَآءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطٰمًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ

لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ

lau nasyā`u laja'alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn
Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.
If We willed, We could make it [dry] debris, and you would remain in wonder,
icon play ayat

لَوْ

لَوۡ

jika

If

نَشَآءُ

نَشَآءُ

Kami menghendaki

We willed

لَجَعَلْنَـٰهُ

لَجَـعَلۡنٰهُ

niscaya Kami jadikan dia

We (would) surely, make it

حُطَـٰمًۭا

حُطَامًا

hancur/kering

debris

فَظَلْتُمْ

فَظَلۡتُمۡ

maka jadilah kamu

then you would remain

تَفَكَّهُونَ

تَفَكَّهُوۡنَ‏

kamu meratap/menyesal

wondering

٦٥

٦٥

(65)

(65)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 65

(Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering lagi keropos) maksudnya, tumbuhan yang kalian tanam itu menjadi kering tak ada biji dan isinya (maka jadilah kalian) pada asalnya lafal Zhaltum adalah Zhaliltum, lalu huruf Lam yang berharakat dibuang demi untuk meringankan bunyi sehingga jadilah Zhaltum, yakni jadilah kalian pada keesokan harinya (heran tercengang) keheranan karena melihat hal tersebut. Lafal Tafakkahuuna asalnya Tatafakkahuuna, lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga menjadi Tafakkahuuna.

laptop

Al-Waqi’ah

Al-Waqi’ah

''