وَجَآءَتْ سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا۟ وَارِدَهُمْ فَأَدْلَىٰ دَلْوَهُۥ ۖ قَالَ يٰبُشْرَىٰ هٰذَا غُلٰمٌ ۚ وَأَسَرُّوهُ بِضٰعَةً ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِمَا يَعْمَلُونَ
وَجَاۤءَتْ سَيَّارَةٌ فَاَرْسَلُوْا وَارِدَهُمْ فَاَدْلٰى دَلْوَهٗ ۗقَالَ يٰبُشْرٰى هٰذَا غُلٰمٌ ۗوَاَسَرُّوْهُ بِضَاعَةً ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِمَا يَعْمَلُوْنَ
wa jā`at sayyāratun fa arsalụ wāridahum fa adlā dalwah, qāla yā busyrā hāżā gulām, wa asarrụhu biḍā'ah, wallāhu 'alīmum bimā ya'malụn
Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
And there came a company of travelers; then they sent their water drawer, and he let down his bucket. He said, "Good news! Here is a boy." And they concealed him, [taking him] as merchandise; and Allah was knowing of what they did.
وَجَآءَتْ
وَجَآءَتۡ
dan datanglah
And there came
سَيَّارَةٌۭ
سَيَّارَةٌ
sekelompok musafir
a caravan
فَأَرْسَلُوا۟
فَاَرۡسَلُوۡا
maka/lalu mereka menyuruh
and they sent
وَارِدَهُمْ
وَارِدَهُمۡ
seorang pengambil air
their water drawer
فَأَدْلَىٰ
فَاَدۡلٰى
maka/lalu dia mengulurkan
then he let down
دَلْوَهُۥ ۖ
دَلۡوَهٗ ؕ
timbanya
his bucket
قَالَ
قَالَ
(pengambil air) berkata
He said
يَـٰبُشْرَىٰ
يٰبُشۡرٰى
Oh, kabar gembira
O good news
هَـٰذَا
هٰذَا
ini
This
غُلَـٰمٌۭ ۚ
غُلٰمٌ ؕ
seorang anak muda
(is) a boy
وَأَسَرُّوهُ
وَاَسَرُّوۡهُ
dan mereka merahasiakan/menyembunyikan
And they hid him
بِضَـٰعَةًۭ ۚ
بِضَاعَةً ؕ
barang dagangan
(as) a merchandise
وَٱللَّهُ
وَاللّٰهُ
dan Allah
And Allah
عَلِيمٌۢ
عَلِيۡمٌۢ
Maha Mengetahui
(is) All-Knower
بِمَا
بِمَا
dengan/terhadap apa
of what
يَعْمَلُونَ
يَعۡمَلُوۡنَ
mereka kerjakan
they do
١٩
١٩
(19)
(19)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 19
(Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir) rombongan orang-orang yang melakukan perjalanan dari Madyan ke Mesir, lalu mereka istirahat di dekat sumur Nabi Yusuf (lalu mereka menyuruh seorang pengambil air) yang khusus untuk mencari air buat minum rombongan musafir (maka dia menurunkan) melepaskan (timbanya) ke dalam sumur kemudian Nabi Yusuf bergantung ke tali timba, sehingga keluarlah Nabi Yusuf dari dalam sumur itu. Ketika pengambil air melihat Nabi Yusuf (dia berkata, "Oh, kabar gembira) menurut suatu qiraat dibaca busyraaya seruan di sini mengandung makna majaz, artinya cepatlah ini sudah masanya bagimu (ini seorang anak muda.") maka hal itu diketahui oleh teman-teman penimba air, lalu mereka mendatanginya. (Kemudian mereka menyembunyikan dia) artinya, mereka merahasiakan perkara Nabi Yusuf ini, dengan maksud untuk menjadikannya (sebagai barang dagangan) seumpamanya mereka menganggapnya sebagai budak yang telah minggat kemudian ditemukan lagi. Sedangkan Nabi Yusuf diam saja karena ia merasa khawatir akan dibunuh oleh mereka. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.)