قَالُوا۟ طٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ
qālụ ṭā`irukum ma'akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụn
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas".
They said, "Your omen is with yourselves. Is it because you were reminded? Rather, you are a transgressing people."
قَالُوا۟
قَالُوۡا
mereka berkata
They said
طَـٰٓئِرُكُم
طٰۤٮِٕـرُكُمۡ
kesialan/kecelakaan kamu
Your evil omen
مَّعَكُمْ ۚ
مَّعَكُمۡؕ
bersamamu/karena kamu
(be) with you
أَئِن
اَٮِٕنۡ
apakah jika
Is it because
ذُكِّرْتُم ۚ
ذُكِّرۡتُمۡ ؕ
kamu diberi peringatan
you are admonished
بَلْ
بَلۡ
bahkan/tetapi
Nay
أَنتُمْ
اَنۡـتُمۡ
kamu
you
قَوْمٌۭ
قَوۡمٌ
kaum
(are) a people
مُّسْرِفُونَ
مُّسۡرِفُوۡنَ
orang-orang yang melampaui batas
transgressing
١٩
١٩
(19)
(19)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 19
(Utusan-utusan itu berkata, "Kemalangan kalian) yakni kesialan kalian itu (adalah karena kalian sendiri") disebabkan ulah kalian sendiri karena kafir. (Apakah jika) Hamzah Istifham digabungkan dengan In Syarthiyah, keduanya dapat dibaca Tahqiq, dan dapat pula dibaca Tas-hil (kalian diberi peringatan) yakni diberi nasihat dan peringatan; jawab Syarath tidak disebutkan. Lengkapnya ialah apakah jika kalian diberi peringatan lalu kalian bernasib sial karenanya lalu kalian kafir? Pengertian terakhir inilah objek daripada Istifham atau kata tanya. Makna yang dimaksud adalah sebagai cemoohan terhadap mereka. (Sebenarnya kalian adalah kaum yang melampaui batas) karena kemusyrikan kalian.