وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
wa jā`at sakratul-mauti bil-ḥaqq, żālika mā kunta min-hu taḥīd
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
And the intoxication of death will bring the truth; that is what you were trying to avoid.
وَجَآءَتْ
وَ جَآءَتۡ
dan datang
And will come
سَكْرَةُ
سَكۡرَةُ
kepayahan/sekarat
(the) stupor
ٱلْمَوْتِ
الۡمَوۡتِ
mati/maut
(of) death
بِٱلْحَقِّ ۖ
بِالۡحَـقِّؕ
dengan sebenarnya
in truth
ذَٰلِكَ
ذٰلِكَ
demikian itu
That
مَا
مَا
apa yang
(is) what
كُنتَ
كُنۡتَ
kamu adalah
you were
مِنْهُ
مِنۡهُ
daripadanya
[from it]
تَحِيدُ
تَحِيۡدُ
kamu lari
avoiding
١٩
١٩
(19)
(19)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 19
(Dan datanglah sakaratul maut) yakni kesusahan dan rasa sakit yang memuncak menjelang maut (dengan membawa kebenaran) yakni perkara akhirat, hingga orang yang ingkar kepada hari akhirat dapat melihatnya secara nyata, hal ini termasuk pula hal yang menyakitkan. (Itulah) kematian itu (hal yang kamu tidak dapat menghindar darinya) yakni tidak dapat melarikan diri darinya.