فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصّٰلِحِينَ
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
So [Solomon] smiled, amused at her speech, and said, "My Lord, enable me to be grateful for Your favor which You have bestowed upon me and upon my parents and to do righteousness of which You approve. And admit me by Your mercy into [the ranks of] Your righteous servants."
فَتَبَسَّمَ
فَتَبَسَّمَ
maka dia tersenyum
So he smiled
ضَاحِكًۭا
ضَاحِكًا
tertawa
laughing
مِّن
مِّنۡ
dari
at
قَوْلِهَا
قَوۡلِهَا
perkataannya (semut itu)
her speech
وَقَالَ
وَقَالَ
dan dia berkata
and said
رَبِّ
رَبِّ
ya Tuhanku
My Lord
أَوْزِعْنِىٓ
اَوۡزِعۡنِىۡۤ
tahanlah/perkenankan aku
Grant me (the) power
أَنْ
اَنۡ
untuk
that
أَشْكُرَ
اَشۡكُرَ
aku mensyukuri
I may thank You
نِعْمَتَكَ
نِعۡمَتَكَ
nikmat-Mu
(for) Your Favor
ٱلَّتِىٓ
الَّتِىۡۤ
yang
which
أَنْعَمْتَ
اَنۡعَمۡتَ
Engkau anugerahkan
You have bestowed
عَلَىَّ
عَلَىَّ
atasku
on me
وَعَلَىٰ
وَعَلٰى
dan atas
and on
وَٰلِدَىَّ
وَالِدَىَّ
kedua orang tuaku
my parents
وَأَنْ
وَاَنۡ
dan untuk
and that
أَعْمَلَ
اَعۡمَلَ
aku mengerjakan/beramal
I may do
صَـٰلِحًۭا
صَالِحًـا
saleh
righteous (deeds)
تَرْضَىٰهُ
تَرۡضٰٮهُ
Engkau meridainya
that will please You
وَأَدْخِلْنِى
وَاَدۡخِلۡنِىۡ
dan masukanlah aku
And admit me
بِرَحْمَتِكَ
بِرَحۡمَتِكَ
dengan rahmat-Mu
by Your Mercy
فِى
فِىۡ
dalam
among
عِبَادِكَ
عِبَادِكَ
hamba-hamba-Mu
Your slaves
ٱلصَّـٰلِحِينَ
الصّٰلِحِيۡنَ
orang-orang yang saleh
righteous
١٩
١٩
(19)
(19)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 19
(Maka tersenyum) Nabi Sulaiman pada permulaannya (tertawa) pada akhirnya (karena mendengar perkataan semut itu) dia telah mendengarnya walaupun jaraknya masih jauh yakni tiga mil, kemudian suara itu dibawa oleh angin. Nabi Sulaiman menahan bala tentaranya sewaktu mereka hampir sampai ke lembah semut, sambil menunggu supaya semut-semut itu memasuki sarang-sarangnya terlebih dahulu. Bala tentara Nabi Sulaiman dalam perjalanan ini ada yang menaiki kendaraan dan ada pula yang berjalan kaki (dan dia berdoa, "Ya Rabbku! Berilah aku) berilah aku ilham (untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan) nikmat-nikmat itu (kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang Saleh") yakni para Nabi dan para Wali.