رِّزْقًا لِّلْعِبَادِ ۖ وَأَحْيَيْنَا بِهِۦ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ ٱلْخُرُوجُ
رِّزْقًا لِّلْعِبَادِۙ وَاَحْيَيْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًاۗ كَذٰلِكَ الْخُرُوْجُ
rizqal lil-'ibādi wa aḥyainā bihī baldatam maitā, każālikal-khurụj
untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.
As provision for the servants, and We have given life thereby to a dead land. Thus is the resurrection.
رِّزْقًۭا
رِّزۡقًا
rezeki
A provision
لِّلْعِبَادِ ۖ
لِّلۡعِبَادِ ۙ
bagi hamba-hamba
for the slaves
وَأَحْيَيْنَا
وَاَحۡيَيۡنَا
dan Kami hidupkan
and We give life
بِهِۦ
بِهٖ
dengannya
therewith
بَلْدَةًۭ
بَلۡدَةً
negeri/tanah
(to) a land
مَّيْتًۭا ۚ
مَّيۡـتًا ؕ
mati
dead
كَذَٰلِكَ
كَذٰلِكَ
demikian itu
Thus
ٱلْخُرُوجُ
الۡخُـرُوۡجُ
kebangkitan
(will be) the coming forth
١١
١١
(11)
(11)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 11
(Untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba) Kami; lafal Rizqan menjadi Maf'ul Lah (dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati) lafal Maytan dapat digunakan untuk Mudzakkar dan Muannats. (Seperti itulah) dengan cara itulah (terjadinya kebangkitan) dari kubur, maka mengapa kalian mengingkarinya? Istifham atau kata tanya mengandung makna Taqrir, makna yang dimaksud adalah bahwa mereka melihat dan mengetahui hal tersebut.