أَفَعَيِينَا بِٱلْخَلْقِ ٱلْأَوَّلِ ۚ بَلْ هُمْ فِى لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيدٍ
اَفَعَيِيْنَا بِالْخَلْقِ الْاَوَّلِۗ بَلْ هُمْ فِيْ لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ࣖ
a fa 'ayīnā bil-khalqil-awwal, bal hum fī labsim min khalqin jadīd
Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.
Did We fail in the first creation? But they are in confusion over a new creation.
أَفَعَيِينَا
اَفَعَيِيۡنَا
maka apakah Kami lemah
Were We then tired
بِٱلْخَلْقِ
بِالۡخَـلۡقِ
dengan penciptaan
with the creation
ٱلْأَوَّلِ ۚ
الۡاَوَّلِؕ
pertama
the first
بَلْ
بَلۡ
bahkan
Nay
هُمْ
هُمۡ
mereka
they
فِى
فِىۡ
dalam
(are) in
لَبْسٍۢ
لَبۡسٍ
keragu-raguan
doubt
مِّنْ
مِّنۡ
tentang
about
خَلْقٍۢ
خَلۡقٍ
penciptaan
a creation
جَدِيدٍۢ
جَدِيۡدٍ
yang baru
new
١٥
١٥
(15)
(15)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 15
(Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama?) maksudnya, Kami tidak merasa letih dengan penciptaan yang pertama itu, demikian pula Kami tidak merasa letih untuk mengembalikan mereka. (Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu) yakni berada dalam keragu-raguan (tentang penciptaan yang baru) yaitu membangkitkan mereka menjadi hidup kembali pada hari berbangkit nanti.