أَمْ أَنزَلْنَا عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا فَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِمَا كَانُوا۟ بِهِۦ يُشْرِكُونَ
اَمْ اَنْزَلْنَا عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا فَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِمَا كَانُوْا بِهٖ يُشْرِكُوْنَ
am anzalnā 'alaihim sulṭānan fa huwa yatakallamu bimā kānụ bihī yusyrikụn
Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, lalu keterangan itu menunjukkan (kebenaran) apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Tuhan?
Or have We sent down to them an authority, and it speaks of what they were associating with Him?
أَمْ
اَمۡ
ataukah/apakah
Or
أَنزَلْنَا
اَنۡزَلۡنَا
Kami menurunkan
have We sent
عَلَيْهِمْ
عَلَيۡهِمۡ
atas/kepada mereka
to them
سُلْطَـٰنًۭا
سُلۡطٰنًا
kekuasaan/keterangan
an authority
فَهُوَ
فَهُوَ
lalu ia
and it
يَتَكَلَّمُ
يَتَكَلَّمُ
berbicara/mengatakan
speaks
بِمَا
بِمَا
dengan apa
of what
كَانُوا۟
كَانُوۡا
adalah mereka
they were
بِهِۦ
بِهٖ
dengan-Nya/Tuhan
with Him
يُشْرِكُونَ
يُشۡرِكُوۡنَ
mereka mempersekutukan
associating
٣٥
٣٥
(35)
(35)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 35
(Atau pernahkah) lafal am menunjukkan arti yang sama dengan hamzah yang menunjukkan makna ingkar, yaitu bukankah (Kami menurunkan kepada mereka keterangan) yakni hujah dan Kitab (lalu keterangan itu menunjukkan) mengungkapkan dengan jelas (tentang apa yang mereka selalu mempersekutukannya dengan Tuhan?) Apakah kitab dan hujah tersebut memerintahkan mereka untuk berbuat musyrik, tentu saja tidak dan tidak akan ada.