icon play ayat

وَهُوَ ٱلَّذِى يَبْدَؤُا۟ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ ۚ وَلَهُ ٱلْمَثَلُ ٱلْأَعْلَىٰ فِى ٱلسَّمٰوٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

وَهُوَ الَّذِيْ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَهُوَ اَهْوَنُ عَلَيْهِۗ وَلَهُ الْمَثَلُ الْاَعْلٰى فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ

wa huwallażī yabda`ul-khalqa ṡumma yu'īduhụ wa huwa ahwanu 'alaīh, wa lahul-maṡalul-a'lā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm
Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nya-lah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
And it is He who begins creation; then He repeats it, and that is [even] easier for Him. To Him belongs the highest attribute in the heavens and earth. And He is the Exalted in Might, the Wise.
icon play ayat

وَهُوَ

وَهُوَ

dan Dia

And He

ٱلَّذِى

الَّذِىۡ

yang

(is) the One Who

يَبْدَؤُا۟

يَـبۡدَؤُا

memulai penciptaan

originates

ٱلْخَلْقَ

الۡخَـلۡقَ

makhluk

the creation

ثُمَّ

ثُمَّ

kemudian

then

يُعِيدُهُۥ

يُعِيۡدُهٗ

Dia mengembalikannya

repeats it

وَهُوَ

وَهُوَ

dan hal itu

and it

أَهْوَنُ

اَهۡوَنُ

lebih mudah

(is) easier

عَلَيْهِ ۚ

عَلَيۡهِ​ؕ

atasNya/bagiNya

for Him

وَلَهُ

وَلَهُ

dan bagiNya

And for Him

ٱلْمَثَلُ

الۡمَثَلُ

perumpamaan (sifat-sifat)

(is) the description

ٱلْأَعْلَىٰ

الۡاَعۡلٰى

Maha Tinggi

the highest

فِى

فِى

di

in

ٱلسَّمَـٰوَٰتِ

السَّمٰوٰتِ

langit(jamak)

the heavens

وَٱلْأَرْضِ ۚ

وَالۡاَرۡضِ​ۚ

dan bumi

and the earth

وَهُوَ

وَهُوَ

dan Dia

And He

ٱلْعَزِيزُ

الۡعَزِيۡزُ

Maha Perkasa

(is) the All-Mighty

ٱلْحَكِيمُ

الۡحَكِيۡمُ‏ 

Maha Bijaksana

the All-Wise

٢٧

٢٧

(27)

(27)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 27

(Dan Dialah yang menciptakan dari permulaan) menciptakan manusia (kemudian mengembalikannya) menjadi hidup kembali setelah mereka mati (dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya) daripada memulai penciptaan; hal ini dikaitkan dengan realita yang berlaku di kalangan makhluk-Nya, yaitu bahwasanya mengulangi sesuatu itu lebih mudah daripada memulainya. Padahal kedua kondisi itu bagi Allah swt. sama saja mudahnya. (Dan bagi-Nyalah teladan yang maha tinggi di langit dan di bumi) yakni sifat yang maha tinggi, yaitu bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah (dan Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam ciptaan-Nya.

laptop

Ar-Rum

Ar-Rum

''