إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْبَرُّ ٱلرَّحِيمُ
اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوْهُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ
innā kunnā ming qablu nad'ụh, innahụ huwal-barrur-raḥīm
Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.
Indeed, we used to supplicate Him before. Indeed, it is He who is the Beneficent, the Merciful."
إِنَّا
اِنَّا
sesungguhnya kami
Indeed, we
كُنَّا
كُـنَّا
adalah kami
[we] used to
مِن
مِنۡ
dari
before
قَبْلُ
قَبۡلُ
sebelum
before
نَدْعُوهُ ۖ
نَدۡعُوۡهُ ؕ
kami menyembah-Nya
call Him
إِنَّهُۥ
اِنَّهٗ
sesungguhnya Dia
Indeed, He
هُوَ
هُوَ
Dia
[He]
ٱلْبَرُّ
الۡبَـرُّ
Yang Melimpahkan Kebaikan
(is) the Most Kind
ٱلرَّحِيمُ
الرَّحِيۡمُ
Maha Penyayang
the Most Merciful
٢٨
٢٨
(28)
(28)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 28
("Sesungguhnya kami dahulu) sewaktu di dunia (menyeru-Nya) menyembah dan mengesakan-Nya. (Sesungguhnya Dia) kalau dibaca Innahuu dengan dikasrahkan huruf Hamzahnya, berarti merupakan jumlah Isti'naf atau kalimat permulaan, sekalipun maknanya mengandung 'Illat. Dan bila dibaca Annahuu dengan difatahkan huruf Hamzahnya, berarti lafalnya menunjukkan makna 'Illat (adalah yang melimpahkan kebaikan) Yang berbuat kebaikan dan menepati janji-Nya (lagi Maha