قَالَ ذٰلِكَ بَيْنِى وَبَيْنَكَ ۖ أَيَّمَا ٱلْأَجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلَا عُدْوٰنَ عَلَىَّ ۖ وَٱللَّهُ عَلَىٰ مَا نَقُولُ وَكِيلٌ
قَالَ ذٰلِكَ بَيْنِيْ وَبَيْنَكَۗ اَيَّمَا الْاَجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلَا عُدْوَانَ عَلَيَّۗ وَاللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌ ࣖ
qāla żālika bainī wa bainak, ayyamal-ajalaini qaḍaitu fa lā 'udwāna 'alayy, wallāhu 'alā mā naqụlu wakīl
Dia (Musa) berkata: "Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan".
[Moses] said, "That is [established] between me and you. Whichever of the two terms I complete - there is no injustice to me, and Allah, over what we say, is Witness."
قَالَ
قَالَ
(Musa) berkata
He said
ذَٰلِكَ
ذٰ لِكَ
demikian itulah
That
بَيْنِى
بَيۡنِىۡ
antara aku
(is) between me
وَبَيْنَكَ ۖ
وَبَيۡنَكَ ؕ
dan antara kamu
and between you
أَيَّمَا
اَيَّمَا
yang mana saja
Whichever
ٱلْأَجَلَيْنِ
الۡاَجَلَيۡنِ
dua waktu
(of) the two terms
قَضَيْتُ
قَضَيۡتُ
aku sempurnakan
I complete
فَلَا
فَلَا
maka tidak ada
then no
عُدْوَٰنَ
عُدۡوَانَ
permusuhan/tuntutan
injustice
عَلَىَّ ۖ
عَلَـىَّ ؕ
atasku
to me
وَٱللَّهُ
وَاللّٰهُ
dan Allah
and Allah
عَلَىٰ
عَلٰى
atas
over
مَا
مَا
apa yang
what
نَقُولُ
نَقُوۡلُ
kita katakan/ucapkan
we say
وَكِيلٌۭ
وَكِيۡلٌ
penjaga/menjadi saksi
(is) a Witness
٢٨
٢٨
(28)
(28)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 28
Musa (Berkata, "Itulah) yakni perjanjian yang telah kamu katakan itu (antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu) delapan atau sepuluh tahun masa penggembalaan itu; huruf Ma pada lafal Ayyama adalah huruf Zaidah (aku sempurnakan) aku selesaikan (maka tidak ada tuntutan atas diriku) artinya tuntutan tambahan waktu lain. (Dan Allah atas apa yang kita ucapkan) tentang apa yang diucapkan oleh aku dan kamu (adalah sebagai saksi.") pemelihara atau saksi. Maka perjanjian itu dinyatakan oleh keduanya, dan Nabi Syuaib memerintahkan anak perempuannya supaya memberikan tongkatnya kepada Nabi Musa untuk mengusir binatang-binatang buas dari ternak yang digembalakannya nanti. Tongkat itu adalah milik para nabi secara turun-temurun sejak Nabi Adam dan kini berada di tangan Nabi Syuaib. Tongkat itu berasal dari kayu surga, tongkat itu beralih ke tangan nabi Musa dengan sepengetahuan Nabi Syuaib.