فَعَتَوْا۟ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصّٰعِقَةُ وَهُمْ يَنظُرُونَ
فَعَتَوْا عَنْ اَمْرِ رَبِّهِمْ فَاَخَذَتْهُمُ الصّٰعِقَةُ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ
fa 'atau 'an amri rabbihim fa akhażat-humuṣ-ṣā'iqatu wa hum yanẓurụn
Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir dan mereka melihatnya.
But they were insolent toward the command of their Lord, so the thunderbolt seized them while they were looking on.
فَعَتَوْا۟
فَعَتَوۡا
maka mereka angkuh
But they rebelled
عَنْ
عَنۡ
dari
against
أَمْرِ
اَمۡرِ
perintah
(the) Command
رَبِّهِمْ
رَبِّهِمۡ
Tuhan mereka
(of) their Lord
فَأَخَذَتْهُمُ
فَاَخَذَتۡهُمُ
maka menyambar
so seized them
ٱلصَّـٰعِقَةُ
الصّٰعِقَةُ
petir
the thunderbolt
وَهُمْ
وَهُمۡ
sedang mereka
while they
يَنظُرُونَ
يَنۡظُرُوۡنَ
mereka melihat
were looking
٤٤
٤٤
(44)
(44)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 44
(Maka mereka berlaku angkuh) bersikap sombong (terhadap perintah Rabb mereka) yaitu mereka tidak mau mengerjakannya (lalu mereka disambar petir) yakni teriakan yang membinasakan mereka, hal ini terjadi setelah tiga hari sejak mereka menyembelih unta itu (sedangkan mereka melihatnya) karena azab itu terjadi di siang hari.