مَا تَذَرُ مِن شَىْءٍ أَتَتْ عَلَيْهِ إِلَّا جَعَلَتْهُ كَٱلرَّمِيمِ
مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ اَتَتْ عَلَيْهِ اِلَّا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيْمِۗ
mā tażaru min syai`in atat 'alaihi illā ja'alat-hu kar-ramīm
angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.
It left nothing of what it came upon but that it made it like disintegrated ruins.
مَا
مَا
tidak
Not
تَذَرُ
تَذَرُ
membiarkan
it left
مِن
مِنۡ
dari
any
شَىْءٍ
شَىۡءٍ
sesuatu
thing
أَتَتْ
اَتَتۡ
ia datang
it came
عَلَيْهِ
عَلَيۡهِ
atasnya
upon it
إِلَّا
اِلَّا
kecuali
but
جَعَلَتْهُ
جَعَلَتۡهُ
ia jadikannya
it made it
كَٱلرَّمِيمِ
كَالرَّمِيۡمِؕ
seperti abu/hancur
like disintegrated ruins
٤٢
٤٢
(42)
(42)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 42
(Angin itu tidak membiarkan sesuatu pun) baik jiwa atau harta benda (yang dilandanya, melainkan dijadikannya seperti serbuk) yakni sebagai barang rongsokan yang tercabik-cabik.