وَقَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِهِۦ وَأَنَّىٰ لَهُمُ ٱلتَّنَاوُشُ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍ
وَّقَالُوْٓا اٰمَنَّا بِهٖۚ وَاَنّٰى لَهُمُ التَّنَاوُشُ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍۚ
wa qālū āmannā bih, wa annā lahumut-tanāwusyu mim makānim ba'īd
dan (di waktu itu) mereka berkata: "Kami beriman kepada Allah", bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu.
And they will [then] say, "We believe in it!" But how for them will be the taking [of faith] from a place far away?
وَقَالُوٓا۟
وَّقَالُـوۡۤا
dan mereka berkata
And they will say
ءَامَنَّا
اٰمَنَّا
kami beriman
We believe
بِهِۦ
بِهٖ ۚ
kepada-Nya (Allah)
in it
وَأَنَّىٰ
وَاَنّٰى
dan bagaimana
But how
لَهُمُ
لَهُمُ
bagi mereka
for them
ٱلتَّنَاوُشُ
التَّنَاوُشُ
mencapai
(will be) the receiving
مِن
مِنۡ
dari
from
مَّكَانٍۭ
مَّكَانٍۢ
tempat
a place
بَعِيدٍۢ
بَعِيۡدٍ ۖۚ
yang jauh
far off
٥٢
٥٢
(52)
(52)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 52
(Dan di waktu itu mereka berkata, "Kami beriman kepada-Nya) yakni kepada Nabi Muhammad, atau kepada Alquran (bagaimanakah mereka dapat mencapai) meraih keimanan; dapat dibaca Tanaawusy atau huruf Wau diganti menjadi Hamzah, sehingga bacaannya menjadi Tanaa-usy maksudnya amat mustahillah mereka dapat mencapai keimanan (dari tempat yang jauh itu") dari tempatnya yang sekarang, karena mereka sekarang berada di alam akhirat dan tempat keimanan itu ada di dunia.