وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ وَلَا نَبِىٍّ إِلَّآ إِذَا تَمَنَّىٰٓ أَلْقَى ٱلشَّيْطٰنُ فِىٓ أُمْنِيَّتِهِۦ فَيَنسَخُ ٱللَّهُ مَا يُلْقِى ٱلشَّيْطٰنُ ثُمَّ يُحْكِمُ ٱللَّهُ ءَايٰتِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ وَّلَا نَبِيٍّ اِلَّآ اِذَا تَمَنّٰىٓ اَلْقَى الشَّيْطٰنُ فِيْٓ اُمْنِيَّتِهٖۚ فَيَنْسَخُ اللّٰهُ مَا يُلْقِى الشَّيْطٰنُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ۙ
wa mā arsalnā ming qablika mir rasụliw wa lā nabiyyin illā iżā tamannā alqasy-syaiṭānu fī umniyyatih, fa yansakhullāhu mā yulqisy-syaiṭānu ṡumma yuḥkimullāhu āyātih, wallāhu 'alīmun ḥakīm
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
And We did not send before you any messenger or prophet except that when he spoke [or recited], Satan threw into it [some misunderstanding]. But Allah abolishes that which Satan throws in; then Allah makes precise His verses. And Allah is Knowing and Wise.
وَمَآ
وَمَاۤ
dan tidak
And not
أَرْسَلْنَا
اَرۡسَلۡنَا
Kami mengutus
We sent
مِن
مِنۡ
dari
before you
قَبْلِكَ
قَبۡلِكَ
sebelum kamu
before you
مِن
مِنۡ
dari
any
رَّسُولٍۢ
رَّسُوۡلٍ
seorang rasul
Messenger
وَلَا
وَّلَا
dan tidak
and not
نَبِىٍّ
نَبِىٍّ
seorang nabi
a Prophet
إِلَّآ
اِلَّاۤ
melainkan
but
إِذَا
اِذَا
apabila
when
تَمَنَّىٰٓ
تَمَنّٰٓى
dia berangan-angan/membaca
he recited
أَلْقَى
اَلۡقَى
melemparkan/memasukkan
threw
ٱلشَّيْطَـٰنُ
الشَّيۡطٰنُ
syaitan
the Shaitaan
فِىٓ
فِىۡۤ
dalam
in
أُمْنِيَّتِهِۦ
اُمۡنِيَّتِهٖ ۚ
angan-angan/membaca
his recitation
فَيَنسَخُ
فَيَنۡسَخُ
maka menghapus/menghilangkan
But Allah abolishes
ٱللَّهُ
اللّٰهُ
Allah
But Allah abolishes
مَا
مَا
apa yang
what
يُلْقِى
يُلۡقِى
dimasukkan
throws
ٱلشَّيْطَـٰنُ
الشَّيۡطٰنُ
syaitan
the Shaitaan
ثُمَّ
ثُمَّ
kemudian
then
يُحْكِمُ
يُحۡكِمُ
menghukumkan/menguatkan
Allah will establish
ٱللَّهُ
اللّٰهُ
Allah
Allah will establish
ءَايَـٰتِهِۦ ۗ
اٰيٰتِهٖ ؕ
ayat-ayat-Nya
His Verses
وَٱللَّهُ
وَاللّٰهُ
dan Allah
And Allah
عَلِيمٌ
عَلِيۡمٌ
Maha Mengetahui
(is) All-Knower
حَكِيمٌۭ
حَكِيۡمٌ ۙ
Maha Bijaksana
All-Wise
٥٢
٥٢
(52)
(52)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 52
(Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun) rasul adalah seorang nabi yang diperintahkan untuk menyampaikan wahyu (dan tidak pula seorang nabi) yaitu orang yang diberi wahyu akan tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya (melainkan apabila ia membaca) membacakan Alquran (setan pun, memasukkan godaan-godaan terhadap bacaannya itu) membisikkan apa-apa yang bukan Alquran dan disukai oleh orang-orang yang ia diutus kepada mereka. Sehubungan dengan hal ini Nabi saw. pernah mengatakan setelah beliau membacakan surah An-Najm, yaitu sesudah firman-Nya, "Maka apakah patut kalian (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata, Uzza dan Manat yang ketiganya..." (Q.S. An-Najm, 19-2O) lalu beliau mengatakan, "Bintang-bintang yang ada di langit yang tinggi itu, sesungguhnya manfaatnya dapat diharapkan". Orang-orang musyrik yang ada di hadapan Nabi saw. kala itu merasa gembira mendengarnya. Hal ini dilakukan oleh Nabi saw. di hadapan mereka, dan sewaktu Nabi saw. membacakan ayat di atas lalu setan meniupkan godaan kepada lisan Nabi saw. tanpa ia sadari, sehingga keluarlah perkataan itu dari lisannya. Maka malaikat Jibril memberitahukan kepadanya apa yang telah ditiupkan oleh setan terhadap lisannya itu, lalu Nabi saw. merasa berduka cita atas peristiwa itu. Hati Nabi saw. menjadi terhibur kembali setelah turunnya ayat berikut ini, ("Allah menghilangkan) membatalkan (apa yang ditiupkan oleh setan itu, dan Dia menguatkan ayat-ayat-Nya) memantapkannya. (Dan Allah Maha Mengetahui) apa yang telah dilancarkan oleh setan tadi (lagi Maha Bijaksana) di dalam memberikan kesempatan kepada setan untuk dapat meniupkan godaannya kepada Nabi saw. Dia berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya.