أَفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَم بِهِۦ جِنَّةٌۢ ۗ بَلِ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ فِى ٱلْعَذَابِ وَٱلضَّلٰلِ ٱلْبَعِيدِ
اَفْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَمْ بِهٖ جِنَّةٌ ۗبَلِ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ فِى الْعَذَابِ وَالضَّلٰلِ الْبَعِيْدِ
aftarā 'alallāhi każiban am bihī jinnah, balillażīna lā yu`minụna bil-ākhirati fil-'ażābi waḍ-ḍalālil-ba'īd
Apakah dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ataukah ada padanya penyakit gila?" (Tidak), tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh.
Has he invented about Allah a lie or is there in him madness?" Rather, they who do not believe in the Hereafter will be in the punishment and [are in] extreme error.
أَفْتَرَىٰ
اَ فۡتَـرٰى
apakah dia mengada-adakan
Has he invented
عَلَى
عَلَى
atas
about
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
Allah
كَذِبًا
كَذِبًا
kebohongan
a lie
أَم
اَمۡ
ataukah
or
بِهِۦ
بِهٖ
dengannya/padanya
in him
جِنَّةٌۢ ۗ
جِنَّةٌ ؕ
penyakit gila
(is) madness
بَلِ
بَلِ
bahkan/tetapi
Nay
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
لَا
لَا
tidak
(do) not
يُؤْمِنُونَ
يُؤۡمِنُوۡنَ
beriman
believe
بِٱلْـَٔاخِرَةِ
بِالۡاٰخِرَةِ
kepada akhirat
in the Hereafter
فِى
فِى
dalam
(will be) in
ٱلْعَذَابِ
الۡعَذَابِ
siksaan
the punishment
وَٱلضَّلَـٰلِ
وَالضَّلٰلِ
dan kesesatan
and error
ٱلْبَعِيدِ
الۡبَعِيۡدِ
jauh
far
٨
٨
(8)
(8)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 8
(Apakah dia mengada-adakan) lafal Aftaraa pada asalnya adalah A-iftaraa, kemudian Hamzah Washalnya tidak dibutuhkan lagi karena Hamzah Istifham sudah difathahkan, sehingga menjadi Aftaraa (kebohongan terhadap Allah) dalam hal tersebut (ataukah ada padanya penyakit gila?) yakni gangguan pada otaknya hingga ia mengkhayal yang bukan-bukan. Maka, Allah berfirman menyanggah mereka, ("Tidak, tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat) yang di dalamnya terdapat hari berbangkit dan azab pembalasan (berada dalam siksaan) di akhirat nanti (dan kesesatan yang jauh.) dari kebenaran dalam kehidupan dunia.