فَلَمَّا ذَهَبُوا۟ بِهِۦ وَأَجْمَعُوٓا۟ أَن يَجْعَلُوهُ فِى غَيٰبَتِ ٱلْجُبِّ ۚ وَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُم بِأَمْرِهِمْ هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهٖ وَاَجْمَعُوْٓا اَنْ يَّجْعَلُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِاَمْرِهِمْ هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
fa lammā żahabụ bihī wa ajma'ū ay yaj'alụhu fī gayābatil-jubb, wa auḥainā ilaihi latunabbi`annahum bi`amrihim hāżā wa hum lā yasy'urụn
Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi".
So when they took him [out] and agreed to put him into the bottom of the well... But We inspired to him, "You will surely inform them [someday] about this affair of theirs while they do not perceive [your identity]."
فَلَمَّا
فَلَمَّا
maka tatkala
So when
ذَهَبُوا۟
ذَهَبُوۡا
mereka pergi
they took him
بِهِۦ
بِهٖ
dengannya (Yusuf)
they took him
وَأَجْمَعُوٓا۟
وَاَجۡمَعُوۡۤا
dan mereka berkumpul/sepakat
and agreed
أَن
اَنۡ
bahwa
that
يَجْعَلُوهُ
يَّجۡعَلُوۡهُ
mereka menjadikannya/memasukkannya
they put him
فِى
فِىۡ
di dalam
in
غَيَـٰبَتِ
غَيٰبَتِ
dasar
(the) bottom
ٱلْجُبِّ ۚ
الۡجُبِّۚ
sumur
(of) the well
وَأَوْحَيْنَآ
وَاَوۡحَيۡنَاۤ
Kami wahyukan
But We inspired
إِلَيْهِ
اِلَيۡهِ
kepadanya
to him
لَتُنَبِّئَنَّهُم
لَـتُنَـبِّئَـنَّهُمۡ
sungguh kamu akan menceritakan kepada mereka
Surely, you will inform them
بِأَمْرِهِمْ
بِاَمۡرِهِمۡ
dengan perkara/perbuatan mereka
about this affair
هَـٰذَا
هٰذَا
ini
about this affair
وَهُمْ
وَهُمۡ
dan/sedang mereka
while they
لَا
لَا
tidak
(do) not
يَشْعُرُونَ
يَشۡعُرُوۡنَ
mereka menyadari
perceive
١٥
١٥
(15)
(15)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 15
(Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat) telah bertekad bulat (untuk memasukkannya ke dalam sumur) jawab dari lafal lammaa tidak disebutkan, yaitu maka mereka melakukan niatnya itu. Untuk itu mereka melepas baju Nabi Yusuf setelah terlebih dahulu dipukuli dan dicaci maki, kemudian mereka mengulurkan tali timba ke dalam sumur tersebut sedangkan Nabi Yusuf diikatkan padanya. Ketika tali timba mencapai setengah kedalaman sumur, lalu mereka melepaskannya, supaya Nabi Yusuf jatuh ke bawah lalu mati. Akan tetapi Nabi Yusuf jatuh di air, kemudian ia duduk di atas batu besar yang ada dalam sumur itu. Lalu saudara-saudaranya menyerunya, dan Nabi Yusuf menjawab seruan mereka; akan tetapi mereka menganggap bahwa Nabi Yusuf meminta pertolongan kepada mereka. Mereka bermaksud untuk menimpakan batu besar kepadanya, akan tetapi mereka dicegah oleh Yahudza. (Dan Kami wahyukan kepadanya) sewaktu ia berada di dalam sumur. Nabi Yusuf hidup di dalam sumur selama tujuh belas tahun atau kurang daripadanya. Allah memberikan wahyu kepadanya sebagai penenang hatinya ("Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka) sesudah peristiwa ini (tentang perbuatan mereka ini) tentang perlakuan mereka ini (sedangkan mereka tiada ingat lagi.") terhadap dirimu sewaktu kamu bercerita kepada mereka.