أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ
a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụn
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Do the people think that they will be left to say, "We believe" and they will not be tried?
أَحَسِبَ
اَحَسِبَ
apakah mengira
Do think
ٱلنَّاسُ
النَّاسُ
manusia
the people
أَن
اَنۡ
bahwa
that
يُتْرَكُوٓا۟
يُّتۡرَكُوۡۤا
mereka ditinggalkan/dibiarkan
they will be left
أَن
اَنۡ
bahwa
because
يَقُولُوٓا۟
يَّقُوۡلُوۡۤا
mereka mengatakan
they say
ءَامَنَّا
اٰمَنَّا
kami telah beriman
We believe
وَهُمْ
وَهُمۡ
dan/sedang mereka
and they
لَا
لَا
tidak
will not be tested
يُفْتَنُونَ
يُفۡتَـنُوۡنَ
mereka akan diuji
will not be tested
٢
٢
(2)
(2)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 2
(Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan) mengenai ucapan mereka yang mengatakan, ("Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji lagi?) diuji lebih dulu dengan hal-hal yang akan menampakkan hakikat keimanan mereka. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang masuk Islam, kemudian mereka disiksa oleh orang-orang musyrik.