وَءَاتُوا۟ ٱلْيَتٰمَىٰٓ أَمْوٰلَهُمْ ۖ وَلَا تَتَبَدَّلُوا۟ ٱلْخَبِيثَ بِٱلطَّيِّبِ ۖ وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوٰلَهُمْ إِلَىٰٓ أَمْوٰلِكُمْ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا
وَاٰتُوا الْيَتٰمٰىٓ اَمْوَالَهُمْ وَلَا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيْثَ بِالطَّيِّبِ ۖ وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَهُمْ اِلٰٓى اَمْوَالِكُمْ ۗ اِنَّهٗ كَانَ حُوْبًا كَبِيْرًا
wa ātul-yatāmā amwālahum wa lā tatabaddalul-khabīṡa biṭ-ṭayyibi wa lā ta`kulū amwālahum ilā amwālikum, innahụ kāna ḥụbang kabīrā
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
And give to the orphans their properties and do not substitute the defective [of your own] for the good [of theirs]. And do not consume their properties into your own. Indeed, that is ever a great sin.
وَءَاتُوا۟
وَاٰ تُوا
dan berikanlah
And give
ٱلْيَتَـٰمَىٰٓ
الۡيَتٰمٰٓى
anak-anak yatim
(to) the orphans
أَمْوَٰلَهُمْ ۖ
اَمۡوَالَهُمۡ
harta-harta mereka
their wealth
وَلَا
وَلَا
dan janganlah
and (do) not
تَتَبَدَّلُوا۟
تَتَبَدَّلُوا
kamu menukar
exchange
ٱلْخَبِيثَ
الۡخَبِيۡثَ
yang buruk
the bad
بِٱلطَّيِّبِ ۖ
بِالطَّيِّبِ
dengan yang baik
with the good
وَلَا
وَلَا
dan jangan
and (do) not
تَأْكُلُوٓا۟
تَاۡكُلُوۡۤا
kamu makan
consume
أَمْوَٰلَهُمْ
اَمۡوَالَهُمۡ
harta-harta mereka
their wealth
إِلَىٰٓ
اِلٰٓى
pada
with
أَمْوَٰلِكُمْ ۚ
اَمۡوَالِكُمۡؕ
hartamu
your wealth
إِنَّهُۥ
اِنَّهٗ
sesungguhnya ia/hal itu
Indeed, it
كَانَ
كَانَ
adalah ia
is
حُوبًۭا
حُوۡبًا
dosa
a sin
كَبِيرًۭا
كَبِيۡرًا
besar
great
٢
٢
(2)
(2)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 2
(Dan berikanlah kepada anak-anak yatim) yaitu anak-anak yang tidak berbapak (harta mereka) jika sudah balig (dan janganlah kamu tukar yang baik dengan yang buruk) artinya yang halal dengan yang haram dan janganlah kamu ambil harta yang baik dari anak yatim itu lalu kamu ganti dengan hartamu yang jelek (dan jangan kamu makan harta mereka) yang telah dicampur aduk (dengan hartamu. Sesungguhnya itu) maksudnya memakan yang demikian itu (adalah dosa) atau kesalahan (besar). Tatkala ayat ini turun mereka berkeberatan untuk menjadi wali anak yatim. Kemudian di antara mereka ada orang yang memiliki sepuluh atau delapan orang istri sehingga ia tak sanggup untuk berlaku adil di antara mereka, maka turunlah ayat: