وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌ
۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa mā kāna libasyarin ay yukallimahullāhu illā waḥyan au miw warā`i ḥijābin au yursila rasụlan fa yụḥiya bi`iżnihī mā yasyā`, innahụ 'aliyyun ḥakīm
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
And it is not for any human being that Allah should speak to him except by revelation or from behind a partition or that He sends a messenger to reveal, by His permission, what He wills. Indeed, He is Most High and Wise.
۞ وَمَا
۞ وَمَا
dan tidak
And not
كَانَ
كَانَ
ada
is
لِبَشَرٍ
لِبَشَرٍ
bagi seorang manusia
for any human
أَن
اَنۡ
bahwa
that
يُكَلِّمَهُ
يُّكَلِّمَهُ
berkata dengannya
Allah should speak to him
ٱللَّهُ
اللّٰهُ
Allah
Allah should speak to him
إِلَّا
اِلَّا
kecuali
except
وَحْيًا
وَحۡيًا
wahyu
(by) revelation
أَوْ
اَوۡ
atau
or
مِن
مِنۡ
dari
from
وَرَآئِ
وَّرَآىٴِ
belakang
behind
حِجَابٍ
حِجَابٍ
tabir
a veil
أَوْ
اَوۡ
atau
or
يُرْسِلَ
يُرۡسِلَ
mengutus
(by) sending
رَسُولًۭا
رَسُوۡلًا
utusan
a messenger
فَيُوحِىَ
فَيُوۡحِىَ
lalu diwahyukan
then he reveals
بِإِذْنِهِۦ
بِاِذۡنِهٖ
dengan idzin-Nya
by His permission
مَا
مَا
apa yang
what
يَشَآءُ ۚ
يَشَآءُؕ
Dia kehendaki
He wills
إِنَّهُۥ
اِنَّهٗ
sesungguhnya Dia
Indeed, He
عَلِىٌّ
عَلِىٌّ
Maha Tinggi
(is) Most High
حَكِيمٌۭ
حَكِيۡمٌ
Maha Bijaksana
Most Wise
٥١
٥١
(51)
(51)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 51
(Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali) dengan perantaraan (wahyu) yang Dia wahyukan kepadanya di dalam tidurnya atau melalui ilham (atau) melainkan (di belakang tabir) seumpamanya Allah memperdengarkan kalam-Nya kepadanya, tetapi dia tidak dapat melihat-Nya, sebagaimana yang telah terjadi pada Nabi Musa a.s. (atau) kecuali (dengan mengutus seorang utusan) yakni malaikat, seperti Jibril (lalu diwahyukan kepadanya) maksudnya, utusan itu menyampaikan wahyu-Nya kepada rasul yang dituju (dengan seizin-Nya) dengan seizin Allah (apa yang Dia kehendaki) apa yang Allah kehendaki. (Sesungguhnya Dia Maha Tinggi) dari sifat-sifat yang dimiliki oleh semua makhluk (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.