سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا
سُنَّةَ اللّٰهِ فِى الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۚوَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا
sunnatallāhi fillażīna khalau ming qabl, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā
Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah.
[This is] the established way of Allah with those who passed on before; and you will not find in the way of Allah any change.
سُنَّةَ
سُنَّةَ
sunnah/ketetapan
(Such is the) Way
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
(of) Allah
فِى
فِى
pada
with
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
خَلَوْا۟
خَلَوۡا
terdahulu
passed away
مِن
مِنۡ
dari
before
قَبْلُ ۖ
قَبۡلُۚ
sebelum
before
وَلَن
وَلَنۡ
dan tidak
and never
تَجِدَ
تَجِدَ
mendapati
you will find
لِسُنَّةِ
لِسُنَّةِ
bagi ketetapan
in (the) Way
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
(of) Allah
تَبْدِيلًۭا
تَبۡدِيۡلًا
perubahan
any change
٦٢
٦٢
(62)
(62)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 62
(Sebagai sunah Allah) yakni Allah telah menetapkan hal tersebut sebagai sunah-Nya (yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu) atas umat-umat yang dahulu, yaitu atas orang-orang munafik yang selalu menyebarkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang beriman (dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunah Allah) sebagai pengganti dari-Nya.