إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
innamā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
His command is only when He intends a thing that He says to it, "Be," and it is.
إِنَّمَآ
اِنَّمَاۤ
sesungguhnya hanyalah
Only
أَمْرُهُۥٓ
اَمۡرُهٗۤ
urusan-Nya/perintah-Nya
His Command
إِذَآ
اِذَاۤ
apabila
when
أَرَادَ
اَرَادَ
Dia menghendaki
He intends
شَيْـًٔا
شَیْـًٔـا
sesuatu
a thing
أَن
اَنۡ
bahwa
that
يَقُولَ
يَّقُوۡلَ
Dia berkata
He says
لَهُۥ
لَهٗ
kepadanya
to it
كُن
كُنۡ
jadi
Be
فَيَكُونُ
فَيَكُوۡنُ
maka jadilah
and it is
٨٢
٨٢
(82)
(82)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 82
(Sesungguhnya perkara-Nya) keadaan-Nya (apabila Dia menghendaki sesuatu) yakni berkehendak menciptakan sesuatu (hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah," maka terjadilah ia) berujudlah sesuatu itu. Menurut qiraat yang lain lafal Fayakuunu dibaca Fayakuna karena diathafkan kepada lafal Yaquula.