قَالُوٓا۟ إِن يَسْرِقْ فَقَدْ سَرَقَ أَخٌ لَّهُۥ مِن قَبْلُ ۚ فَأَسَرَّهَا يُوسُفُ فِى نَفْسِهِۦ وَلَمْ يُبْدِهَا لَهُمْ ۚ قَالَ أَنتُمْ شَرٌّ مَّكَانًا ۖ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَصِفُونَ
۞ قَالُوْٓا اِنْ يَّسْرِقْ فَقَدْ سَرَقَ اَخٌ لَّهٗ مِنْ قَبْلُۚ فَاَسَرَّهَا يُوْسُفُ فِيْ نَفْسِهٖ وَلَمْ يُبْدِهَا لَهُمْۚ قَالَ اَنْتُمْ شَرٌّ مَّكَانًا ۚوَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا تَصِفُوْنَ
qālū iy yasriq fa qad saraqa akhul lahụ ming qabl, fa asarrahā yụsufu fī nafsihī wa lam yubdihā lahum, qāla antum syarrum makānā, wallāhu a'lamu bimā taṣifụn
Mereka berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): "Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu".
They said, "If he steals - a brother of his has stolen before." But Joseph kept it within himself and did not reveal it to them. He said, "You are worse in position, and Allah is most knowing of what you describe."
۞ قَالُوٓا۟
۞ قَالُوۡۤا
mereka berkata
They said
إِن
اِنۡ
jika
If
يَسْرِقْ
يَّسۡرِقۡ
dia mencuri
he steals
فَقَدْ
فَقَدۡ
maka sesungguhnya
then verily
سَرَقَ
سَرَقَ
telah mencuri
stole
أَخٌۭ
اَخٌ
saudara
a brother
لَّهُۥ
لَّهٗ
baginya
of his
مِن
مِنۡ
dari
before
قَبْلُ ۚ
قَبۡلُ ۚ
sebelum/dahulu
before
فَأَسَرَّهَا
فَاَسَرَّهَا
maka menyembunyikannya
But Yusuf kept it secret
يُوسُفُ
يُوۡسُفُ
Yusuf
But Yusuf kept it secret
فِى
فِىۡ
dalam/pada
within
نَفْسِهِۦ
نَفۡسِهٖ
dirinya
himself
وَلَمْ
وَلَمۡ
dan tidak
and (did) not
يُبْدِهَا
يُبۡدِهَا
menampakkannya
reveal it
لَهُمْ ۚ
لَهُمۡ ۚ
kepada mereka
to them
قَالَ
قَالَ
ia berkata
He said
أَنتُمْ
اَنۡـتُمۡ
kamu
You
شَرٌّۭ
شَرٌّ
lebih buruk
(are the) worse
مَّكَانًۭا ۖ
مَّكَانًا ۚ
kedudukan
(in) position
وَٱللَّهُ
وَاللّٰهُ
dan Allah
and Allah
أَعْلَمُ
اَعۡلَمُ
lebih mengetahui
knows best
بِمَا
بِمَا
daripada apa
of what
تَصِفُونَ
تَصِفُوۡنَ
kamu sifatkan/terangkan
you describe
٧٧
٧٧
(77)
(77)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 77
(Mereka berkata, "Jika ia mencuri maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu.") yang dimaksud oleh mereka adalah Yusuf. Disebutkan bahwa Nabi Yusuf dahulu pernah mencuri sebuah berhala yang terbuat dari emas milik ayah ibunya kemudian berhala tersebut dihancurkannya; dimaksud supaya ia tidak menyembahnya. (Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya) tidak melahirkannya (kepada mereka) dhamir atau kata ganti yang ada pada kalimat ayat ini merujuk kepada pengertian yang tersirat di dalam perkataan Nabi Yusuf berikut ini, yaitu: (Dia berkata,) di dalam hatinya ("Kalian lebih buruk kedudukannya) daripada Yusuf dan saudara sekandungnya karena kalian telah mencuri saudara kalian, yaitu Nabi Yusuf sendiri dari tangan ayah kalian kemudian kalian telah berbuat aniaya terhadap dirinya (dan Allah Maha Mengetahui) mengetahui (apa yang kalian terangkan itu.") apa yang kalian sebutkan tentang perkara Yusuf itu.