فَقَالَ ٱلْمَلَأُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن قَوْمِهِۦ مَا نَرَىٰكَ إِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرَىٰكَ ٱتَّبَعَكَ إِلَّا ٱلَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِىَ ٱلرَّأْىِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمْ عَلَيْنَا مِن فَضْلٍۭ بَلْ نَظُنُّكُمْ كٰذِبِينَ
فَقَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ مَا نَرٰىكَ اِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرٰىكَ اتَّبَعَكَ اِلَّا الَّذِيْنَ هُمْ اَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِۚ وَمَا نَرٰى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍۢ بَلْ نَظُنُّكُمْ كٰذِبِيْنَ
fa qālal-mala`ullażīna kafarụ ming qaumihī mā narāka illā basyaram miṡlanā wa mā narākattaba'aka illallażīna hum arāżilunā bādiyar-ra`y, wa mā narā lakum 'alainā min faḍlim bal naẓunnukum kāżibīn
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta".
So the eminent among those who disbelieved from his people said, "We do not see you but as a man like ourselves, and we do not see you followed except by those who are the lowest of us [and] at first suggestion. And we do not see in you over us any merit; rather, we think you are liars."
فَقَالَ
فَقَالَ
maka berkatalah
So said
ٱلْمَلَأُ
الۡمَلَاُ
pemuka-pemuka
the chiefs
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
(of) those who
كَفَرُوا۟
كَفَرُوۡا
kafir/ingkar
disbelieved
مِن
مِنۡ
dari
from
قَوْمِهِۦ
قَوۡمِهٖ
kaumnya
his people
مَا
مَا
tidak
Not
نَرَىٰكَ
نَرٰٮكَ
kami melihatmu
we see you
إِلَّا
اِلَّا
melainkan
but
بَشَرًۭا
بَشَرًا
seorang manusia
a man
مِّثْلَنَا
مِّثۡلَنَا
seperti kami
like us
وَمَا
وَمَا
dan tidak
and not
نَرَىٰكَ
نَرٰٮكَ
kami melihat kamu
we see you
ٱتَّبَعَكَ
اتَّبَعَكَ
yang mengikuti kamu
followed [you]
إِلَّا
اِلَّا
melainkan
except
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
هُمْ
هُمۡ
mereka
[they]
أَرَاذِلُنَا
اَرَاذِلُــنَا
yang hina diantara kami
(are) the lowest of us
بَادِىَ
بَادِىَ
tanpa
immature in opinion
ٱلرَّأْىِ
الرَّاۡىِۚ
pendapat/berpikir
immature in opinion
وَمَا
وَمَا
dan tidak
And not
نَرَىٰ
نَرٰى
kami melihat
we see
لَكُمْ
لَـكُمۡ
bagi kalian
in you
عَلَيْنَا
عَلَيۡنَا
atas kami
over us
مِن
مِنۡ
dari
any
فَضْلٍۭ
فَضۡلٍۢ
keutamaan/kelebihan
merit
بَلْ
بَلۡ
tetapi/bahkan
nay
نَظُنُّكُمْ
نَظُنُّكُمۡ
kami mengira kamu
we think you
كَـٰذِبِينَ
كٰذِبِيۡنَ
orang-orang yang dusta
(are) liars
٢٧
٢٧
(27)
(27)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 27
(Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya,) mereka adalah terdiri dari orang-orang terhormat kaumnya ("Kami tidak melihat kamu melainkan sebagai manusia biasa seperti kami) tidak ada kelebihan bagimu atas diri kami (dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina di antara kami) yaitu orang-orang yang rendah di antara kami, seperti tukang tambal pakaian dan tukang sol sepatu (yang lekas percaya saja) dapat dibaca baadiya dan baadia yang artinya, mereka lekas percaya kepadamu tanpa berpikir lebih matang lagi. Lafal ini dinashabkan karena menjadi zharaf yang artinya, mereka terus percaya dengan begitu saja (dan kami tidak melihat kalian memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami) sehingga karena kelebihan itulah kalian berhak untuk diikuti daripada kami (bahkan kami yakin bahwa kalian adalah orang-orang yang dusta") dalam pengakuan risalah yang kalian bawa. Dalam hal ini mereka mengikut sertakan sebutan Nabi Nuh beserta kaum yang mengikutinya.