وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَبَقُوٓا۟ ۚ إِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُونَ
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَبَقُوْاۗ اِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَ
wa lā yaḥsabannallażīna kafarụ sabaqụ, innahum lā yu'jizụn
Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah).
And let not those who disbelieve think they will escape. Indeed, they will not cause failure [to Allah].
وَلَا
وَلَا
dan janganlah
And (let) not
يَحْسَبَنَّ
يَحۡسَبَنَّ
mengira
think
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
كَفَرُوا۟
كَفَرُوۡا
kafir/ingkar
disbelieve
سَبَقُوٓا۟ ۚ
سَبَقُوۡا ؕ
mereka terlepas/lolos
they can outstrip
إِنَّهُمْ
اِنَّهُمۡ
sesungguhnya mereka
Indeed, they
لَا
لَا
tidak
(can) not
يُعْجِزُونَ
يُعۡجِزُوۡنَ
dapat melemahkan
escape
٥٩
٥٩
(59)
(59)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 59
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang merasa dirinya dapat lolos dari kekuasaan Allah (Dan janganlah mengira) engkau hai Muhammad (orang-orang yang kafir itu bahwa mereka dapat lolos) dari kekuasaan Allah. (Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan Allah) artinya mereka justru tidak dapat meloloskan diri dari Allah. Menurut suatu qiraat dibaca tahsabanna, maf'ul pertamanya tidak disebutkan, yakni lafal anfusahum artinya: janganlah engkau mengira diri mereka hai Muhammad. Menurut qiraat yang lain, innahum dibaca annahum, dengan mentakdirkan lam lengkapnya liannahum.