إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلصُّمُّ ٱلْبُكْمُ ٱلَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ
۞ اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ
inna syarrad-dawābbi 'indallāhiṣ-ṣummul-bukmullażīna lā ya'qilụn
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.
Indeed, the worst of living creatures in the sight of Allah are the deaf and dumb who do not use reason.
۞ إِنَّ
۞ اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
شَرَّ
شَرَّ
seburuk-buruk
worst
ٱلدَّوَآبِّ
الدَّوَآبِّ
binatang
(of) the living creatures
عِندَ
عِنۡدَ
disisi
near
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
Allah
ٱلصُّمُّ
الصُّمُّ
tuli
(are) the deaf
ٱلْبُكْمُ
الۡبُكۡمُ
bisu
the dumb
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
لَا
لَا
tidak
(do) not
يَعْقِلُونَ
يَعۡقِلُوۡنَ
mereka mengerti
use (their) intellect
٢٢
٢٢
(22)
(22)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 22
(Sesungguhnya binatang, makhluk-makhluk yang seburuk-buruknya di sisi Allah ialah orang-orang yang tuli) tidak mau mendengarkan perkara yang hak (dan bisu) tidak mengucapkan perkara yang hak (yang tidak mengerti apa pun) tentang perkara yang hak.