إِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وٰحِدَةً فَكَانُوا۟ كَهَشِيمِ ٱلْمُحْتَظِرِ
اِنَّآ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَكَانُوْا كَهَشِيْمِ الْمُحْتَظِرِ
innā arsalnā 'alaihim ṣaiḥataw wāḥidatan fa kānụ kahasyīmil-muḥtaẓir
Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.
Indeed, We sent upon them one blast from the sky, and they became like the dry twig fragments of an [animal] pen.
إِنَّآ
اِنَّاۤ
sesungguhnya
Indeed, We
أَرْسَلْنَا
اَرۡسَلۡنَا
Kami kirimkan
[We] sent
عَلَيْهِمْ
عَلَيۡهِمۡ
atas mereka
upon them
صَيْحَةًۭ
صَيۡحَةً
suara keras
thunderous blast
وَٰحِدَةًۭ
وَّاحِدَةً
satu/sekali
single
فَكَانُوا۟
فَكَانُوۡا
maka jadilah mereka
and they became
كَهَشِيمِ
كَهَشِيۡمِ
seperti rumput kering
like dry twig fragments
ٱلْمُحْتَظِرِ
الۡمُحۡتَظِرِ
pengumpul binatang/pemelihara ternak
(used by) a fence builder
٣١
٣١
(31)
(31)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 31
("Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti kayu-kayu kering yang dijadikan sebagai kandang kambing") Al Muhtazhar artinya pohon dan duri-duri yang kering kemudian dijadikan sebagai kandang kambing untuk menjaga kambing-kambing dari sergapan binatang buas seperti serigala dan binatang pemangsa lainnya. Dan kayu-kayu atau duri-duri kering yang terjatuh dari kandang tersebut lalu diinjak-injak oleh kambing dinamakan Al Hasyiim.