حُنَفَآءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِۦ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ ٱلطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ
حُنَفَاۤءَ لِلّٰهِ غَيْرَ مُشْرِكِيْنَ بِهٖۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَكَاَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاۤءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ مَكَانٍ سَحِيْقٍ
hunafā`a lillāhi gaira musyrikīna bih, wa may yusyrik billāhi fa ka`annamā kharra minas-samā`i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīq
dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
Inclining [only] to Allah, not associating [anything] with Him. And he who associates with Allah - it is as though he had fallen from the sky and was snatched by the birds or the wind carried him down into a remote place.
حُنَفَآءَ
حُنَفَآءَ
lurus/ikhlas
Being upright
لِلَّهِ
لِلّٰهِ
bagi/kepada Allah
to Allah
غَيْرَ
غَيۡرَ
bukan/tidak
not
مُشْرِكِينَ
مُشۡرِكِيۡنَ
mempersekutukan
associating partners
بِهِۦ ۚ
بِهٖؕ
dengan-Nya/Dia
with Him
وَمَن
وَمَنۡ
dan barangsiapa
And whoever
يُشْرِكْ
يُّشۡرِكۡ
mempersekutukan
associates partners
بِٱللَّهِ
بِاللّٰهِ
dengan Allah
with Allah
فَكَأَنَّمَا
فَكَاَنَّمَا
maka seakan-akan
then (it is) as though
خَرَّ
خَرَّ
dia tersungkur/jatuh
he had fallen
مِنَ
مِنَ
dari
from
ٱلسَّمَآءِ
السَّمَآءِ
langit
the sky
فَتَخْطَفُهُ
فَتَخۡطَفُهُ
maka/lalu menyambarnya
and (had) snatched him
ٱلطَّيْرُ
الطَّيۡرُ
burung
the birds
أَوْ
اَوۡ
atau
or
تَهْوِى
تَهۡوِىۡ
menerbangkan
had blown
بِهِ
بِهِ
dengannya/kepadanya
him
ٱلرِّيحُ
الرِّيۡحُ
angin
the wind
فِى
فِىۡ
dalam
to
مَكَانٍۢ
مَكَانٍ
tempat
a place
سَحِيقٍۢ
سَحِيۡقٍ
jauh
far off
٣١
٣١
(31)
(31)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 31
(Dengan ikhlas kepada Allah) yakni berserah diri kepada-Nya serta berpaling dari semua agama selain dari agama-Nya (tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia) kalimat ayat ini mengukuhkan makna kalimat yang sebelumnya dan keduanya itu merupakan Hal atau kata keterangan dari dhamir Wawu. (Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah terjungkal) yakni jatuh (dari langit lalu disambar oleh burung) diambil dengan cepat (atau diterbangkan oleh angin yang melemparkannya) yang menjatuhkannya (ke tempat yang jauh sekali) sangat jauh sehingga tidak dapat diharapkan lagi keselamatannya.