وَأَصْبَحَ ٱلَّذِينَ تَمَنَّوْا۟ مَكَانَهُۥ بِٱلْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ ۖ لَوْلَآ أَن مَّنَّ ٱللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۖ وَيْكَأَنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلْكٰفِرُونَ
وَاَصْبَحَ الَّذِيْنَ تَمَنَّوْا مَكَانَهٗ بِالْاَمْسِ يَقُوْلُوْنَ وَيْكَاَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُۚ لَوْلَآ اَنْ مَّنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۗوَيْكَاَنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ ࣖ
wa aṣbaḥallażīna tamannau makānahụ bil-amsi yaqụlụna waika`annallāha yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min 'ibādihī wa yaqdir, lau lā am mannallāhu 'alainā lakhasafa binā, waika`annahụ lā yufliḥul-kāfirụn
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
And those who had wished for his position the previous day began to say, "Oh, how Allah extends provision to whom He wills of His servants and restricts it! If not that Allah had conferred favor on us, He would have caused it to swallow us. Oh, how the disbelievers do not succeed!"
وَأَصْبَحَ
وَاَصۡبَحَ
dan jadilah
And began
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
تَمَنَّوْا۟
تَمَـنَّوۡا
(mereka) menginginkan
(had) wished
مَكَانَهُۥ
مَكَانَهٗ
kedudukannya
his position
بِٱلْأَمْسِ
بِالۡاَمۡسِ
dengan kemarin
the day before
يَقُولُونَ
يَقُوۡلُوۡنَ
mereka berkata
(to) say
وَيْكَأَنَّ
وَيۡكَاَنَّ
aduh
Ah! That
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
يَبْسُطُ
يَبۡسُطُ
melapangkan
extends
ٱلرِّزْقَ
الرِّزۡقَ
rezeki
the provision
لِمَن
لِمَنۡ
bagi siapa
for whom
يَشَآءُ
يَّشَآءُ
Dia kehendaki
He wills
مِنْ
مِنۡ
dari
of
عِبَادِهِۦ
عِبَادِهٖ
hamba-hamba-Nya
His slaves
وَيَقْدِرُ ۖ
وَيَقۡدِرُۚ
dan Dia menyempitkan
and restricts it
لَوْلَآ
لَوۡلَاۤ
jika tidak
If not
أَن
اَنۡ
bahwa
that
مَّنَّ
مَّنَّ
karunia
Allah had favored
ٱللَّهُ
اللّٰهُ
Allah
Allah had favored
عَلَيْنَا
عَلَيۡنَا
atas kami
[to] us
لَخَسَفَ
لَخَسَفَ
tentu Dia telah membenamkan
He would have caused it to swallow us
بِنَا ۖ
بِنَا ؕ
dengan kami
He would have caused it to swallow us
وَيْكَأَنَّهُۥ
وَيۡكَاَنَّهٗ
aduh
Ah! That
لَا
لَا
tidak
not
يُفْلِحُ
يُفۡلِحُ
beruntung
will succeed
ٱلْكَـٰفِرُونَ
الۡكٰفِرُوۡنَ
orang-orang yang ingkar
the disbelievers
٨٢
٨٢
(82)
(82)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 82
(Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu) dalam waktu yang singkat (mereka berkata, "Aduhai! Benarlah Allah melapangkan) yakni meluaskan (rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan membatasinya) menyempitkannya bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Lafal Way adalah Isim Fi'il yang artinya aku sangat kagum, dan huruf Kaf mempunyai makna huruf Lam. Maksudnya, aku sangat takjub karena sesungguhnya Allah melapangkan dan seterusnya (kalau Allah tidak melimpahkan harunia-Nya atas kita, benar-benar Dia telah membenamkan kita pula) dapat dibaca Lakhasafa dan Lakhusifa (Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari.") nikmat Allah seperti Karun tadi.