بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;
[All] praise is [due] to Allah, who has sent down upon His Servant the Book and has not made therein any deviance.
ٱلْحَمْدُ
اَ لۡحَمۡدُ
segala puji
All Praise
لِلَّهِ
لِلّٰهِ
bagi Allah
(is) for Allah
ٱلَّذِىٓ
الَّذِىۡۤ
yang
the One Who
أَنزَلَ
اَنۡزَلَ
telah menurunkan
(has) revealed
عَلَىٰ
عَلٰى
atas/kepada
to
عَبْدِهِ
عَبۡدِهِ
hambaNya
His slave
ٱلْكِتَـٰبَ
الۡكِتٰبَ
Kitab
the Book
وَلَمْ
وَلَمۡ
dan tidak
and not
يَجْعَل
يَجۡعَلْ
Dia menjadikan
(has) made
لَّهُۥ
لَّهٗ
baginya
in it
عِوَجَاۜ
عِوَجًا ؕ
bengkok
any crookedness
١
١
(1)
(1)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 1
(Segala puji) Memuji ialah menyifati dengan yang baik, yang tetap (bagi Allah) Maha Tinggi Dia. Apakah yang dimaksud dengan Alhamdulillah ini bersifat pemberitahuan untuk diimani, atau dimaksudkan hanya untuk memuji kepada-Nya belaka, atau dimaksudkan untuk keduanya. Memang di dalam menanggapi masalah ini ada beberapa hipotesis, akan tetapi yang lebih banyak mengandung faedah adalah pendapat yang ketiga, yaitu untuk diimani dan sekaligus sebagai pujian kepada-Nya (yang telah menurunkan kepada hamba-Nya) yaitu Nabi Muhammad (Al-Kitab) Alquran (dan Dia tidak menjadikan padanya) di dalam Alquran (kebengkokan) perselisihan atau pertentangan. Jumlah kalimat Walam yaj'al lahu 'iwajan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan daripada lafal Al-Kitab.