قَالَ فَإِنِ ٱتَّبَعْتَنِى فَلَا تَسْـَٔلْنِى عَن شَىْءٍ حَتَّىٰٓ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا
قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖ
qāla fa inittaba'tanī fa lā tas`alnī 'an syai`in ḥattā uḥdiṡa laka min-hu żikrā
Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".
He said, "Then if you follow me, do not ask me about anything until I make to you about it mention."
قَالَ
قَالَ
(Khaidir) berkata
He said
فَإِنِ
فَاِنِ
maka jika
Then if
ٱتَّبَعْتَنِى
اتَّبَعۡتَنِىۡ
kamu mengikuti aku
you follow me
فَلَا
فَلَا
maka janganlah
(do) not
تَسْـَٔلْنِى
تَسۡـَٔـلۡنِىۡ
kamu menanyakan kepadaku
ask me
عَن
عَنۡ
dari
about
شَىْءٍ
شَىۡءٍ
sesuatu
anything
حَتَّىٰٓ
حَتّٰٓى
sehingga
until
أُحْدِثَ
اُحۡدِثَ
aku ceritakan
I present
لَكَ
لَـكَ
kepadamu
to you
مِنْهُ
مِنۡهُ
daripadanya
of it
ذِكْرًۭا
ذِكۡرًا
pelajaran
a mention
٧٠
٧٠
(70)
(70)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 70
(Dia mengatakan, "Jika kamu ingin mengikuti saya, maka janganlah kamu menanyakan kepada saya) Dalam satu qiraat dibaca dengan Lam berbaris fatah dan Nun bertasydid (tentang sesuatu) yang kamu ingkari menurut pengetahuanmu dan bersabarlah kamu jangan menanyakannya kepadaku (sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu)" hingga aku menuturkan perihalnya kepadamu berikut sebab musababnya. Lalu Nabi Musa menerima syarat itu, yaitu memelihara etika dan sopan santun murid terhadap gurunya.