icon play ayat

أَوْ يُصْبِحَ مَآؤُهَا غَوْرًا فَلَن تَسْتَطِيعَ لَهُۥ طَلَبًا

اَوْ يُصْبِحَ مَاۤؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيْعَ لَهٗ طَلَبًا

au yuṣbiḥa mā`uhā gauran fa lan tastaṭī'a lahụ ṭalabā
atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".
Or its water will become sunken [into the earth], so you would never be able to seek it."
icon play ayat

أَوْ

اَوۡ

atau

Or

يُصْبِحَ

يُصۡبِحَ

menjadi

will become

مَآؤُهَا

مَآؤُهَا

airnya

its water

غَوْرًۭا

غَوۡرًا

surut

sunken

فَلَن

فَلَنۡ

maka tidak

so never

تَسْتَطِيعَ

تَسۡتَطِيۡعَ

kamu dapat/kuasa

you will be able

لَهُۥ

لَهٗ

baginya(air)

to find it

طَلَبًۭا

طَلَبًا‏

mencarinya/mendapatkannya

to find it

٤١

٤١

(41)

(41)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 41

(Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah) lafal Ghauran bermakna Ghairan, diathafkan kepada lafal Yursila, bukan kepada lafal Tushbiha, karena pengertian Ghaural Mai atau kekeringan air tidak ada kaitannya dengan masalah petir (maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi)" kamu tidak akan menemukan upaya lagi untuk menjadikannya kembali.

laptop

Al-Kahf

Al-Kahf

''