إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
illā ay yasyā`allāhu ważkur rabbaka iżā nasīta wa qul 'asā ay yahdiyani rabbī li`aqraba min hāżā rasyadā
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".
Except [when adding], "If Allah wills." And remember your Lord when you forget [it] and say, "Perhaps my Lord will guide me to what is nearer than this to right conduct."
إِلَّآ
اِلَّاۤ
melainkan
Except
أَن
اَنۡ
bahwa
If
يَشَآءَ
يَّشَآءَ
menghendaki
Allah wills
ٱللَّهُ ۚ
اللّٰهُ
Allah
Allah wills
وَٱذْكُر
وَاذۡكُرْ
dan ingatlah
And remember
رَّبَّكَ
رَّبَّكَ
Tuhanmu
your Lord
إِذَا
اِذَا
jika
when
نَسِيتَ
نَسِيۡتَ
kamu lupa
you forget
وَقُلْ
وَقُلۡ
dan katakanlah
and say
عَسَىٰٓ
عَسٰٓى
mudah-mudahan
Perhaps
أَن
اَنۡ
akan
[that]
يَهْدِيَنِ
يَّهۡدِيَنِ
memberi petunjuk kepadaku
will guide me
رَبِّى
رَبِّىۡ
Tuhanku
my Lord
لِأَقْرَبَ
لِاَقۡرَبَ
untuk yang lebih dekat
to a nearer (way)
مِنْ
مِنۡ
dari
than
هَـٰذَا
هٰذَا
ini
this
رَشَدًۭا
رَشَدًا
petunjuk/kebenaran
right way
٢٤
٢٤
(24)
(24)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 24
(Kecuali dengan menyebut "Insya Allah") artinya, mengecualikannya dengan menggantungkan hal tersebut kepada kehendak Allah, seumpamanya kamu mengatakan Insya Allah (Dan ingatlah kepada Rabbmu) yaitu kepada kehendak-Nya seraya menggantungkan diri kepada kehendak-Nya (jika kamu lupa) ini berarti jika ingat kepada kehendak-Nya sesudah lupa, sama dengan ingat kepada kehendak-Nya sewaktu mengatakan hal tersebut. Hasan dan lain-lainnya mengatakan, "Selagi seseorang masih dalam majelisnya" (dan katakanlah, "Mudah-mudahan Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat daripada ini) yaitu berita tentang Ashhabul Kahfi untuk menunjukkan kebenaran kenabianku (kebenarannya") yakni petunjuk yang lebih benar, dan memang Allah memperkenankan hal tersebut.