ٱلَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِى غِطَآءٍ عَن ذِكْرِى وَكَانُوا۟ لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا
ۨالَّذِيْنَ كَانَتْ اَعْيُنُهُمْ فِيْ غِطَاۤءٍ عَنْ ذِكْرِيْ وَكَانُوْا لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَمْعًا ࣖ
allażīna kānat a'yunuhum fī giṭā`in 'an żikrī wa kānụ lā yastaṭī'ụna sam'ā
yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.
Those whose eyes had been within a cover [removed] from My remembrance, and they were not able to hear.
ٱلَّذِينَ
اۨلَّذِيۡنَ
orang-orang yang
Those
كَانَتْ
كَانَتۡ
adalah
had been
أَعْيُنُهُمْ
اَعۡيُنُهُمۡ
mata mereka
their eyes
فِى
فِىۡ
dalam
within
غِطَآءٍ
غِطَآءٍ
tertutup
a cover
عَن
عَنۡ
dari
from
ذِكْرِى
ذِكۡرِىۡ
peringatan-Ku
My remembrance
وَكَانُوا۟
وَكَانُوۡا
dan adalah mereka
and were
لَا
لَا
tidak
not
يَسْتَطِيعُونَ
يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ
mereka dapat/sanggup
able
سَمْعًا
سَمۡعًا
mendengar
(to) hear
١٠١
١٠١
(101)
(101)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 101
(Yaitu orang-orang yang matanya) menjadi Badal atau kata ganti dari lafal Al-Kaafiriina yang pada ayat sebelumnya (dalam keadaan tertutup dari memperhatikan ayat-yat-Ku) yakni Alquran, karenanya mereka buta tidak dapat mengambil petunjuk darinya (dan adalah mereka tidak sanggup mendengar) artinya, mereka tidak mampu untuk mendengarkan dari nabi apa yang telah dibacakan kepada mereka, karena mereka membencinya, oleh sebab itu mereka tidak beriman kepadanya.