ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ
allażīna im makkannāhum fil-arḍi aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta wa amarụ bil-ma'rụfi wa nahau 'anil-mungkar, wa lillāhi 'āqibatul-umụr
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
[And they are] those who, if We give them authority in the land, establish prayer and give zakah and enjoin what is right and forbid what is wrong. And to Allah belongs the outcome of [all] matters.
ٱلَّذِينَ
اَ لَّذِيۡنَ
orang-orang yang
Those who
إِن
اِنۡ
jika
if
مَّكَّنَّـٰهُمْ
مَّكَّنّٰهُمۡ
Kami meneguhkan mereka
We establish them
فِى
فِى
di
in
ٱلْأَرْضِ
الۡاَرۡضِ
muka bumi
the land
أَقَامُوا۟
اَقَامُوا
mereka mendirikan
they establish
ٱلصَّلَوٰةَ
الصَّلٰوةَ
sholat
the prayer
وَءَاتَوُا۟
وَاٰتَوُا
dan mereka menunaikan
and they give
ٱلزَّكَوٰةَ
الزَّكٰوةَ
zakat
zakah
وَأَمَرُوا۟
وَاَمَرُوۡا
dan mereka menyuruh
and they enjoin
بِٱلْمَعْرُوفِ
بِالۡمَعۡرُوۡفِ
dengan perbuatan baik
the right
وَنَهَوْا۟
وَنَهَوۡا
dan mereka mencegah
and forbid
عَنِ
عَنِ
dari
from
ٱلْمُنكَرِ ۗ
الۡمُنۡكَرِ ؕ
kemungkaran
the wrong
وَلِلَّهِ
وَلِلّٰهِ
dan kepada Allah
And for Allah
عَـٰقِبَةُ
عَاقِبَةُ
akibat/kesudahan
(is the) end
ٱلْأُمُورِ
الۡاُمُوۡرِ
segala urusan
(of) the matters
٤١
٤١
(41)
(41)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 41
(Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi) dengan memberikan pertolongan kepada mereka sehingga mereka dapat mengalahkan musuh-musuhnya (niscaya mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar) kalimat ayat ini menjadi Jawab Syarat; dan Syarat beserta Jawabnya menjadi Shilah dari Maushul, kemudian diperkirakan adanya lafal Hum sebelumnya sebagai Mubtada (dan kepada Allahlah kembali segala urusan) di akhirat, semua urusan itu kembali kepada-Nya.