وَلَقَدْ أَتَوْا۟ عَلَى ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ ٱلسَّوْءِ ۚ أَفَلَمْ يَكُونُوا۟ يَرَوْنَهَا ۚ بَلْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ نُشُورًا
وَلَقَدْ اَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِيْٓ اُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِۗ اَفَلَمْ يَكُوْنُوْا يَرَوْنَهَاۚ بَلْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ نُشُوْرًا
wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrā
Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan.
And they have already come upon the town which was showered with a rain of evil. So have they not seen it? But they are not expecting resurrection.
وَلَقَدْ
وَلَقَدۡ
dan sesungguhnya
And verily
أَتَوْا۟
اَتَوۡا
mereka telah melalui
they have come
عَلَى
عَلَى
atas
upon
ٱلْقَرْيَةِ
الۡقَرۡيَةِ
suatu negeri
the town
ٱلَّتِىٓ
الَّتِىۡۤ
yang
which
أُمْطِرَتْ
اُمۡطِرَتۡ
dihujani
was showered
مَطَرَ
مَطَرَ
hujan
(with) a rain
ٱلسَّوْءِ ۚ
السَّوۡءِ ؕ
sangat buruk
(of) evil
أَفَلَمْ
اَفَلَمۡ
apakah maka tidak
Then do not
يَكُونُوا۟
يَكُوۡنُوۡا
adalah
they [were]
يَرَوْنَهَا ۚ
يَرَوۡنَهَا ۚ
mereka melihatnya
see it
بَلْ
بَلۡ
bahkan
Nay
كَانُوا۟
كَانُوۡا
adalah mereka
they are
لَا
لَا
tidak
not
يَرْجُونَ
يَرۡجُوۡنَ
mereka mengharapkan
expecting
نُشُورًۭا
نُشُوۡرًا
kebangkitan
Resurrection
٤٠
٤٠
(40)
(40)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 40
(Dan sesungguhnya mereka telah melalui) yakni orang-orang kafir Mekah itu sering melewati (sebuah negeri yang dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya) lafal As Sau' adalah bentuk Mashdar dari lafal Saa-a. Maksudnya mereka telah dihujani dengan batu-batu; negeri tempat tinggal mereka adalah suatu kota yang paling besar bagi kaum Nabi Luth, kemudian Allah membinasakan mereka sebab mereka gemar melakukan perbuatan yang keji. (Maka apakah mereka tidak menyaksikan bekas-bekasnya) di dalam perjalanan mereka menuju ke negeri Syam, kemudian mereka mengambil pelajaran darinya? Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna Taqrir, maksudnya, hendaklah mereka mengambil pelajaran dari bekas-bekas itu (bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan) mereka tidak takut sama sekali (akan kebangkitan) maksudnya hari mereka dihidupkan kembali, mereka sama sekali tidak beriman kepadanya.