icon play ayat

أَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلٰهَهُۥ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ عَلَيْهِ وَكِيْلًا ۙ

a ra`aita manittakhaża ilāhahụ hawāh, a fa anta takụnu 'alaihi wakīlā
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
Have you seen the one who takes as his god his own desire? Then would you be responsible for him?
icon play ayat

أَرَءَيْتَ

اَرَءَيۡتَ

tidakkah kamu perhatikan

Have you seen

مَنِ

مَنِ

orang

(one) who

ٱتَّخَذَ

اتَّخَذَ

mengambil/menjadikan

takes

إِلَـٰهَهُۥ

اِلٰهَهٗ

Tuhannya

(as) his god

هَوَىٰهُ

هَوٰٮهُ ؕ

hawa nafsunya

his own desire

أَفَأَنتَ

اَفَاَنۡتَ

apakah maka kamu

Then would you

تَكُونُ

تَكُوۡنُ

kamu adalah/menjadi

be

عَلَيْهِ

عَلَيۡهِ

atasnya

over him

وَكِيلًا

وَكِيۡلًا ۙ‏

penjaga/pemelihara

a guardian

٤٣

٤٣

(43)

(43)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 43

(Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah kepada-Ku (tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya) maksudnya orang-orang yang menurutkan hawa nafsunya; dalam ungkapan ayat ini Maf'ul kedua didahulukan mengingat kedudukannya yang penting, yaitu lafal Ilaahahu. Sedangkan jumlah Manittakhadza Hawaahu adalah Maf'ul Awwal dari lafal Ara-aita, dan Maf'ul yang kedua adalah lafal Ilaahahu yang didahulukan tadi. (Maka apakah kamu dapat menjadi pemeliharanya?) yang dapat memelihara dia untuk tidak mengikuti hawa nafsunya? Tentu saja tidak.

laptop

Al-Furqan

Al-Furqan

''