icon play ayat

خٰلِدِينَ فِيهِ ۖ وَسَآءَ لَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيٰمَةِ حِمْلًا

خٰلِدِيْنَ فِيْهِ ۗوَسَاۤءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ حِمْلًاۙ

khālidīna fīh, wa sā`a lahum yaumal-qiyāmati ḥimlā
mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,
[Abiding] eternally therein, and evil it is for them on the Day of Resurrection as a load -
icon play ayat

خَـٰلِدِينَ

خٰلِدِيۡنَ

mereka kekal

Abiding forever

فِيهِ ۖ

فِيۡهِ​ ؕ

didalamnya

in it

وَسَآءَ

وَسَآءَ

dan amat buruk

and evil

لَهُمْ

لَهُمۡ

bagi mereka

for them

يَوْمَ

يَوۡمَ

hari

(on the) Day

ٱلْقِيَـٰمَةِ

الۡقِيٰمَةِ

kiamat

(of) the Resurrection

حِمْلًۭا

حِمۡلًا ۙ‏

beban

(as) a load

١٠١

١٠١

(101)

(101)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 101

(Mereka kekal di dalamnya) menanggung azab dosanya untuk selamanya. (Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat) lafal Himlan merupakan Tamyiz yang menafsirkan makna Dhamir dalam lafal Saa'a, sedangkan subjek yang dicelanya dibuang yaitu lafal Wizrahum, artinya dosa mereka. Huruf Lam yang ada pada lafal Lahum berfungsi untuk menerangkan. Kemudian lafal Yaumal Qiyaamah dijelaskan oleh ayat berikutnya, yaitu:

laptop

Ta Ha

Ta Ha

''