icon play ayat

وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَىَّ أَنْ عَبَّدتَّ بَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ

وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَيَّ اَنْ عَبَّدْتَّ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ

wa tilka ni'matun tamunnuhā 'alayya an 'abbatta banī isrā`īl
Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil".
And is this a favor of which you remind me - that you have enslaved the Children of Israel?"
icon play ayat

وَتِلْكَ

وَتِلۡكَ

dan itu

And this

نِعْمَةٌۭ

نِعۡمَةٌ

nikmat/budi

(is the) favor

تَمُنُّهَا

تَمُنُّهَا

kamu limpahkannya

with which you reproach

عَلَىَّ

عَلَىَّ

atasku/kepadaku

[on] me

أَنْ

اَنۡ

bahwa

that

عَبَّدتَّ

عَبَّدْتَّ

kamu memperhambakan

you have enslaved

بَنِىٓ

بَنِىۡۤ

Bani

(the) Children of Israel

إِسْرَٰٓءِيلَ

اِسۡرَآءِيۡلَ ؕ‏

Israil

(the) Children of Israel

٢٢

٢٢

(22)

(22)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 22

(Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu) asal lafal Tamunnuhaa adalah Tamunnu Bihaa, maksudnya, yang telah kamu limpahkan kepadaku itu (adalah disebabkan kamu telah memperbudak Bani Israel") kalimat ayat ini merupakan keterangan dari ayat yang sebelumnya, maksudnya, kamu telah menjadikan mereka sebagai budak-budak dan sebagai gantinya kamu tidak memperbudak aku, sesungguhnya kamu tidak memberikan nikmat apa pun dengan perlakuanmu yang demikian itu, karena kamu memperbudak mereka, hal ini adalah perbuatan aniaya. Sebagian Mufassirin ada yang memperkirakan adanya Hamzah Istifham bermakna sanggahan, pada awal perkataan Nabi Musa ini, sehingga lafal Fa'altuha asalnya Afa'altuha.

laptop

Asy-Syu'ara'

Ash-Shu'ara

''