فَلَوْلَآ إِذْ جَآءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا۟ وَلٰكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطٰنُ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
فَلَوْلَآ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوْا وَلٰكِنْ قَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
falau lā iż jā`ahum ba`sunā taḍarra'ụ wa lāking qasat qulụbuhum wa zayyana lahumusy-syaiṭānu mā kānụ ya'malụn
Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.
Then why, when Our punishment came to them, did they not humble themselves? But their hearts became hardened, and Satan made attractive to them that which they were doing.
فَلَوْلَآ
فَلَوۡلَاۤ
maka mengapa tidak
Then why not
إِذْ
اِذۡ
ketika
when
جَآءَهُم
جَآءَهُمۡ
datang kepada mereka
came to them
بَأْسُنَا
بَاۡسُنَا
siksaan Kami
Our punishment
تَضَرَّعُوا۟
تَضَرَّعُوۡا
mereka menundukan hati
they humbled themselves
وَلَـٰكِن
وَلٰـكِنۡ
akan tetapi
But
قَسَتْ
قَسَتۡ
menjadi keras
became hardened
قُلُوبُهُمْ
قُلُوۡبُهُمۡ
hati mereka
their hearts
وَزَيَّنَ
وَزَيَّنَ
dan menampakan bagus
and made fair-seeming
لَهُمُ
لَهُمُ
kepada mereka
to them
ٱلشَّيْطَـٰنُ
الشَّيۡطٰنُ
syaitan
the Shaitaan
مَا
مَا
apa
what
كَانُوا۟
كَانُوۡا
mereka adalah
they used to
يَعْمَلُونَ
يَعۡمَلُوۡنَ
mereka kerjakan
do
٤٣
٤٣
(43)
(43)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 43
(Maka mengapa tidak) kenapa tidak (tatkala datang siksaan Kami kepada mereka) azab Kami (memohon kepada Allah dengan menundukkan diri) artinya mereka tidak mau melakukan hal itu, padahal yang mengharuskan mereka berbuat demikian sudah ada (bahkan hati mereka telah menjadi keras) oleh karenanya tidak mau tunduk kepada keimanan (dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan) yaitu perbuatan-perbuatan maksiat sehingga mereka terus menetapinya.