يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
yā ayyuhallażīna āmanụ lā taqrabuṣ-ṣalāta wa antum sukārā ḥattā ta'lamụ mā taqụlụna wa lā junuban illā 'ābirī sabīlin ḥattā tagtasilụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum, innallāha kāna 'afuwwan gafụrā
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
O you who have believed, do not approach prayer while you are intoxicated until you know what you are saying or in a state of janabah, except those passing through [a place of prayer], until you have washed [your whole body]. And if you are ill or on a journey or one of you comes from the place of relieving himself or you have contacted women and find no water, then seek clean earth and wipe over your faces and your hands [with it]. Indeed, Allah is ever Pardoning and Forgiving.
يَـٰٓأَيُّهَا
يٰۤـاَيُّهَا
wahai
O you
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
who
ءَامَنُوا۟
اٰمَنُوۡا
beriman
believe[d]
لَا
لَا
janganlah
(Do) not
تَقْرَبُوا۟
تَقۡرَبُوا
kamu mendekati
go near
ٱلصَّلَوٰةَ
الصَّلٰوةَ
sholat
the prayer
وَأَنتُمْ
وَاَنۡـتُمۡ
dan kalian
while you
سُكَـٰرَىٰ
سُكَارٰى
mabuk
(are) intoxicated
حَتَّىٰ
حَتّٰى
sehingga
until
تَعْلَمُوا۟
تَعۡلَمُوۡا
kamu mengetahui/mengerti
you know
مَا
مَا
apa
what
تَقُولُونَ
تَقُوۡلُوۡنَ
kamu ucapkan
you are saying
وَلَا
وَلَا
dan janganlah
and not
جُنُبًا
جُنُبًا
dalam keadaan junub
(when you are) impure
إِلَّا
اِلَّا
kecuali
except
عَابِرِى
عَابِرِىۡ
sekedar
(when) passing
سَبِيلٍ
سَبِيۡلٍ
berlalu
(through) a way
حَتَّىٰ
حَتّٰى
sehingga
until
تَغْتَسِلُوا۟ ۚ
تَغۡتَسِلُوۡا ؕ
kamu mandi
you have bathed
وَإِن
وَاِنۡ
dan jika
And if
كُنتُم
كُنۡتُمۡ
kalian adalah
you are
مَّرْضَىٰٓ
مَّرۡضٰۤى
sakit
ill
أَوْ
اَوۡ
atau
or
عَلَىٰ
عَلٰى
atas/dalam
on
سَفَرٍ
سَفَرٍ
perjalanan
a journey
أَوْ
اَوۡ
atau
or
جَآءَ
جَآءَ
datang
came
أَحَدٌۭ
اَحَدٌ
seseorang
one
مِّنكُم
مِّنۡكُمۡ
diantara kamu
of you
مِّنَ
مِّنَ
dari
from
ٱلْغَآئِطِ
الۡغَآٮِٕطِ
tempat buang air
the toilet
أَوْ
اَوۡ
atau
or
لَـٰمَسْتُمُ
لٰمَسۡتُمُ
kamu menyentuh
you have touched
ٱلنِّسَآءَ
النِّسَآءَ
perempuan
the women
فَلَمْ
فَلَمۡ
maka/kemudian tidak
and not
تَجِدُوا۟
تَجِدُوۡا
kamu mendapatkan
you find
مَآءًۭ
مَآءً
air
water
فَتَيَمَّمُوا۟
فَتَيَمَّمُوۡا
maka bertayamumlah kamu
then do tayammum
صَعِيدًۭا
صَعِيۡدًا
debu/tanah
(with) earth
طَيِّبًۭا
طَيِّبًا
bersih
clean
فَٱمْسَحُوا۟
فَامۡسَحُوۡا
maka sapulah
and wipe (with it)
بِوُجُوهِكُمْ
بِوُجُوۡهِكُمۡ
dengan/pada mukamu
your faces
وَأَيْدِيكُمْ ۗ
وَاَيۡدِيۡكُمۡ ؕ
dan tanganmu
and your hands
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
كَانَ
كَانَ
adalah Dia
is
عَفُوًّا
عَفُوًّا
Maha Pemaaf
Oft-Pardoning
غَفُورًا
غَفُوۡرًا
Maha Pengampun
Oft-Forgiving
٤٣
٤٣
(43)
(43)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 43
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu dekati salat) artinya janganlah salat (sedangkan kamu dalam keadaan mabuk) disebabkan minum-minuman keras. Asbabun nuzulnya ialah orang-orang salat berjemaah dalam keadaan mabuk (sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan) artinya sadar dan sehat kembali (dan tidak pula dalam keadaan junub) disebabkan bersetubuh atau keluar mani. Ia manshub disebabkan menjadi hal dan dipakai baik buat tunggal maupun buat jamak (kecuali sekadar melewati jalan) artinya selagi musafir atau dalam perjalanan (hingga kamu mandi lebih dulu) barulah kamu boleh melakukan salat itu. Dikecualikannya musafir boleh melakukan salat itu ialah karena baginya ada hukum lain yang akan dibicarakan nanti. Dan ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud ialah larangan terhadap mendekati tempat-tempat salat atau mesjid, kecuali sekadar melewatinya saja tanpa mendiaminya. (Dan jika kamu sakit) yakni mengidap penyakit yang bertambah parah jika kena air (atau dalam perjalanan) artinya dalam bepergian sedangkan kamu dalam keadaan junub atau berhadas besar (atau seseorang di antaramu datang dari tempat buang air) yakni tempat yang disediakan untuk buang hajat artinya ia berhadas (atau kamu telah menyentuh perempuan) menurut satu qiraat lamastum itu tanpa alif, dan keduanya yaitu baik pakai alif atau tidak, artinya ialah menyentuh yakni meraba dengan tangan. Hal ini dinyatakan oleh Ibnu Umar, juga merupakan pendapat Syafii. Dan dikaitkan dengannya meraba dengan kulit lainnya, sedangkan dari Ibnu Abbas diberitakan bahwa maksudnya ialah jimak atau bersetubuh (kemudian kamu tidak mendapat air) untuk bersuci buat salat yakni setelah berusaha menyelidiki dan mencari. Dan ini tentu mengenai selain orang yang dalam keadaan sakit (maka bertayamumlah kamu) artinya ambillah setelah masuknya waktu salat (tanah yang baik) maksudnya yang suci, lalu pukullah dengan telapak tanganmu dua kali pukulan (maka sapulah muka dan tanganmu) berikut dua sikumu. Mengenai masaha atau menyapu, maka kata-kata itu transitif dengan sendirinya atau dengan memakai huruf. (Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun).