icon play ayat

وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَفْعَلُوْنَ

wa taral-jibāla taḥsabuhā jāmidataw wa hiya tamurru marras-saḥāb, ṣun'allāhillażī atqana kulla syaī`, innahụ khabīrum bimā taf'alụn
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
And you see the mountains, thinking them rigid, while they will pass as the passing of clouds. [It is] the work of Allah, who perfected all things. Indeed, He is Acquainted with that which you do.
icon play ayat

وَتَرَى

وَتَرَى

dan kamu lihat

And you see

ٱلْجِبَالَ

الۡجِبَالَ

gunung-gunung

the mountains

تَحْسَبُهَا

تَحۡسَبُهَا

kamu mengiranya

thinking them

جَامِدَةًۭ

جَامِدَةً

beku/tidak bergerak

firmly fixed

وَهِىَ

وَّهِىَ

dan/padahal dia

while they

تَمُرُّ

تَمُرُّ

berjalan

will pass

مَرَّ

مَرَّ

perjalanan

(as the) passing

ٱلسَّحَابِ ۚ

السَّحَابِ​ؕ

awan

(of) the clouds

صُنْعَ

صُنۡعَ

perbuatan

(The) Work

ٱللَّهِ

اللّٰهِ

Allah

(of) Allah

ٱلَّذِىٓ

الَّذِىۡۤ

yang

Who

أَتْقَنَ

اَتۡقَنَ

menyempurnakan/kokoh

perfected

كُلَّ

كُلَّ

segala

all

شَىْءٍ ۚ

شَىۡءٍ​ؕ

sesuatu

things

إِنَّهُۥ

اِنَّهٗ

sesungguhnya Dia

Indeed, He

خَبِيرٌۢ

خَبِيۡرٌۢ

Maha mengetahui

(is) All-Aware

بِمَا

بِمَا

dengan apa/tentang apa

of what

تَفْعَلُونَ

تَفۡعَلُوۡنَ‏ 

kamu kerjakan

you do

٨٨

٨٨

(88)

(88)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 88

(Dan kamu lihat gunung-gunung itu) yakni kamu saksikan gunung-gunung itu sewaktu terjadinya tiupan malaikat Israfil (kamu sangka dia) (tetap) diam di tempatnya karena besarnya (padahal ia berjalan sebagai jalannya awan) bagaikan hujan yang tertiup angin, maksudnya gunung-gunung itu tampak seolah-olah tetap, padahal berjalan lambat saking besarnya, kemudian jatuh ke bumi lalu hancur lebur kemudian menjadi abu bagaikan bulu-bulu yang beterbangan. (Begitulah perbuatan Allah) lafal Shun'a merupakan Mashdar yang mengukuhkan jumlah sebelumnya yang kemudian di-mudhaf-kan kepada Fa'il-nya Sesudah 'Amil-nya dibuang, bentuk asalnya ialah Shana'allahu Dzalika Shun'an. Selanjutnya hanya disebutkan lafal Shun'a yang kemudian dimudhaf-kan kepada Fa'il-nya yaitu lafal Allah, sehingga jadilah Shun'allahi; artinya begitulah perbuatan Allah (yang membuat dengan kokoh) rapih dan kokoh (tiap-tiap sesuatu) yang dibuat-Nya (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) lafal Taf'aluna dapat dibaca Yaf'aluna, yakni perbuatan maksiat yang dilakukan oleh musuh-musuh-Nya dan perbuatan taat yang dilakukan oleh kekasih-kekasih-Nya.

laptop

An-Naml

An-Naml

''