حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
hattā iżā atau 'alā wādin-namli qālat namlatuy yā ayyuhan-namludkhulụ masākinakum, lā yahṭimannakum sulaimānu wa junụduhụ wa hum lā yasy'urụn
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";
Until, when they came upon the valley of the ants, an ant said, "O ants, enter your dwellings that you not be crushed by Solomon and his soldiers while they perceive not."
حَتَّىٰٓ
حَتّٰٓى
sehingga
Until
إِذَآ
اِذَاۤ
tatkala
when
أَتَوْا۟
اَتَوۡا
mereka sampai
they came
عَلَىٰ
عَلٰى
atas/di
to
وَادِ
وَادِ
lembah
(the) valley
ٱلنَّمْلِ
النَّمۡلِۙ
semut
(of) the ants
قَالَتْ
قَالَتۡ
berkatalah
said
نَمْلَةٌۭ
نَمۡلَةٌ
seekor semut
an ant
يَـٰٓأَيُّهَا
يّٰۤاَيُّهَا
hai
O
ٱلنَّمْلُ
النَّمۡلُ
semut
ants
ٱدْخُلُوا۟
ادۡخُلُوۡا
masuklah
Enter
مَسَـٰكِنَكُمْ
مَسٰكِنَكُمۡۚ
tempat tinggalmu/sarang-sarangmu
your dwellings
لَا
لَا
tidak
lest not crush you
يَحْطِمَنَّكُمْ
يَحۡطِمَنَّكُمۡ
menginjak kamu
lest not crush you
سُلَيْمَـٰنُ
سُلَيۡمٰنُ
Sulaiman
Sulaiman
وَجُنُودُهُۥ
وَجُنُوۡدُهٗۙ
dan bala tentaranya
and his hosts
وَهُمْ
وَهُمۡ
dan/sedang mereka
while they
لَا
لَا
tidak
(do) not perceive
يَشْعُرُونَ
يَشۡعُرُوۡنَ
mereka menyadari
(do) not perceive
١٨
١٨
(18)
(18)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 18
(Sehingga apabila mereka sampai di lembah semut) yaitu di kota Thaif atau di negeri Syam; yang dimaksud adalah semut-semut kecil dan semut-semut besar (berkatalah seekor semut) yaitu raja semut, sewaktu melihat bala tentara Nabi Sulaiman, ("Hai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak) yakni tidak terinjak-injak (oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari") semut dianggap sebagai makhluk yang dapat berbicara, mereka melakukan pembicaraan sesama mereka.