وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَىُّ ٱلْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓاۙ اَيُّ الْفَرِيْقَيْنِ خَيْرٌ مَّقَامًا وَّاَحْسَنُ نَدِيًّا
wa iżā tutlā 'alaihim āyātunā bayyināting qālallażīna kafaru lillażīna āmanū ayyul-farīqaini khairum maqāmaw wa aḥsanu nadiyyā
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya)?"
And when Our verses are recited to them as clear evidences, those who disbelieve say to those who believe, "Which of [our] two parties is best in position and best in association?"
وَإِذَا
وَاِذَا
dan apabila
And when
تُتْلَىٰ
تُتۡلٰى
dibacakan
are recited
عَلَيْهِمْ
عَلَيۡهِمۡ
atas mereka
to them
ءَايَـٰتُنَا
اٰيٰتُنَا
ayat-ayat Kami
Our Verses
بَيِّنَـٰتٍۢ
بَيِّنٰتٍ
jelas/terang
clear
قَالَ
قَالَ
berkata
say
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
كَفَرُوا۟
كَفَرُوۡا
kafir/ingkar
disbelieved
لِلَّذِينَ
لِلَّذِيۡنَ
kepada orang-orang yang
to those who
ءَامَنُوٓا۟
اٰمَنُوۡۤا ۙ
beriman
believed
أَىُّ
اَىُّ
yang mana
Which
ٱلْفَرِيقَيْنِ
الۡفَرِيۡقَيۡنِ
dua golongan
(of) the two groups
خَيْرٌۭ
خَيۡرٌ
lebih baik
(is) better
مَّقَامًۭا
مَّقَامًا
kedudukan
(in) position
وَأَحْسَنُ
وَّاَحۡسَنُ
dan lebih baik/bagus
and best
نَدِيًّۭا
نَدِيًّا
tempat pertemuan
(in) assembly
٧٣
٧٣
(73)
(73)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 73
(Dan apabila dibacakan kepada mereka) yaitu mereka orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir (ayat-ayat Kami) dari Alquran (yang terang) jelas keadaan dan maksudnya (niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan) kami dan kalian (yang lebih baik tempat tinggalnya) yaitu, tempat menetap dan rumahnya. Lafal Maqaaman berasal dari kata kerja Qaama, kalau dibaca Muqaaman berarti berasal dari kata kerja Aqaama (dan lebih indah tempat pertemuannya"). Lafal Nadiyyan bermakna An-Naadi artinya tempat berkumpulnya kaum, yang mereka berbincang-bincang di dalamnya. Mereka bermaksud bahwa kamilah yang lebih baik daripada kalian. Kemudian Allah berfirman,