أَوَلَا يَذْكُرُ ٱلْإِنسٰنُ أَنَّا خَلَقْنٰهُ مِن قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْـًٔا
اَوَلَا يَذْكُرُ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْـًٔا
a wa lā yażkurul-insānu annā khalaqnāhu ming qablu wa lam yaku syai`ā
Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?
Does man not remember that We created him before, while he was nothing?
أَوَلَا
اَوَلَا
ataukah tidak
Does not
يَذْكُرُ
يَذۡكُرُ
ingat/berpikir
remember
ٱلْإِنسَـٰنُ
الۡاِنۡسَانُ
manusia
[the] man
أَنَّا
اَنَّا
bahwa sesungguhnya Kami
that We
خَلَقْنَـٰهُ
خَلَقۡنٰهُ
Kami telah menciptakannya
We created him
مِن
مِنۡ
dari
before
قَبْلُ
قَبۡلُ
sebelum/dahulu
before
وَلَمْ
وَلَمۡ
dan tidak
while not
يَكُ
يَكُ
dia ada
he was
شَيْـًۭٔا
شَيۡـًٔـا
sesuatu/sama sekali
anything
٦٧
٦٧
(67)
(67)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 67
(Dan tidakkah manusia itu memikirkan) asal kata Yadzdzakkaru ini adalah Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diganti menjadi Dzal, lalu diidghamkan ke dalam huruf Dzal asal sehingga menjadi Yadzdzakkaru. Tetapi menurut qiraat yang lain dibaca Yadzkuru (bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedangkan ia tidak ada sama sekali) oleh karenanya mengapa ia tidak mengambil kesimpulan dari permulaan itu kepada pengembalian, yakni kembali kepada-Nya.