فَكُلِى وَٱشْرَبِى وَقَرِّى عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ ٱلْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِىٓ إِنِّى نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ ٱلْيَوْمَ إِنسِيًّا
فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًا ۚفَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًاۙ فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّا ۚ
fa kulī wasyrabī wa qarrī 'ainā, fa immā tarayinna minal-basyari aḥadan fa qulī innī nażartu lir-raḥmāni ṣauman fa lan ukallimal-yauma insiyyā
maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
So eat and drink and be contented. And if you see from among humanity anyone, say, 'Indeed, I have vowed to the Most Merciful abstention, so I will not speak today to [any] man.' "
فَكُلِى
فَكُلِىۡ
maka makanlah
So eat
وَٱشْرَبِى
وَاشۡرَبِىۡ
dan minumlah
and drink
وَقَرِّى
وَقَرِّىۡ
dan berdinginlah
and cool
عَيْنًۭا ۖ
عَيۡنًا ۚ
mata
(your) eyes
فَإِمَّا
فَاِمَّا
maka adapun/jika
And if
تَرَيِنَّ
تَرَيِنَّ
kamu melihat
you see
مِنَ
مِنَ
dari
from
ٱلْبَشَرِ
الۡبَشَرِ
manusia
human being
أَحَدًۭا
اَحَدًا ۙ
seseorang
anyone
فَقُولِىٓ
فَقُوۡلِىۡۤ
maka katakanlah
then say
إِنِّى
اِنِّىۡ
sesungguhnya aku
Indeed, I
نَذَرْتُ
نَذَرۡتُ
aku bernadzar
[I] have vowed
لِلرَّحْمَـٰنِ
لِلرَّحۡمٰنِ
kepada yang Maha Pengasih
to the Most Gracious
صَوْمًۭا
صَوۡمًا
berpuasa
a fast
فَلَنْ
فَلَنۡ
maka tidak
so not
أُكَلِّمَ
اُكَلِّمَ
aku berbicara
I will speak
ٱلْيَوْمَ
الۡيَوۡمَ
hari ini
today
إِنسِيًّۭا
اِنۡسِيًّا ۚ
seorang manusia
(to any) human being
٢٦
٢٦
(26)
(26)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 26
(Maka makanlah) dari buah kurma yang masak itu (dan minumlah) dari air sungai kecil itu (serta bersenang hatilah kamu) dengan anakmu itu. Lafal 'Ainan berfungsi sebagai Tamyiz yang dipindahkan dari Fa'ilnya, maksudnya selamat bersenang hati dengan anakmu itu. Atau dengan kata lain, kamu menjadi tenang dengan adanya anakmu itu sehingga kamu tidak memikirkan hal-hal yang lain. (Jika) lafal Immaa ini pada asalnya terdiri dari In Syarthiyah dan Ma Zaidah yang kemudian diidgamkan menjadi satu hingga menjadi Immaa (kamu melihat) dan lafal Tarayinna terbuang huruf Lam Fi'il dan 'Ain Fi'ilnya, kemudian harakat 'Ain Fi'ilnya dipindahkan pada huruf Ra, selanjutnya Ya Dhamir dikasrahkan karena bertemu dua sukun, sehingga jadilah Tarayinna (seorang manusia) kemudian ia menanyakan kepadamu tentang anakmu itu (maka katakanlah, "Sesungguhnya aku bernazar shaum untuk Tuhan Yang Maha Pemurah) dengan menahan diri untuk tidak berbicara, baik mengenai perihal anaknya atau orang-orang lainnya, hal ini terbukti dengan perkataan selanjutnya (maka aku tidak akan berkata dengan seorang manusia pun pada hari ini)" sesudah kejadian ini.