icon play ayat

أَوَمَن يُنَشَّؤُا۟ فِى ٱلْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى ٱلْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ

اَوَمَنْ يُّنَشَّؤُا فِى الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِيْنٍ

a wa may yunasysya`u fil-ḥilyati wa huwa fil-khiṣāmi gairu mubīn
Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.
So is one brought up in ornaments while being during conflict unevident [attributed to Allah]?
icon play ayat

أَوَمَن

اَوَمَنۡ

ataukah orang

Then (is one) who

يُنَشَّؤُا۟

يُّنَشَّؤُا

dibesarkan

is brought up

فِى

فِى

dalam

in

ٱلْحِلْيَةِ

الۡحِلۡيَةِ

perhiasan

ornaments

وَهُوَ

وَهُوَ

dan dia

and he

فِى

فِى

dalam

in

ٱلْخِصَامِ

الۡخِصَامِ

terang

the dispute

غَيْرُ

غَيۡرُ

tidak

(is) not

مُبِينٍۢ

مُبِيۡنٍ‏ 

nyata

clear

١٨

١٨

(18)

(18)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 18

(Dan apakah patut) Hamzah atau kata tanya di sini mengandung pengertian ingkar, sedangkan Wawu 'Athafnya menunjukkan 'Athaf jumlah kepada jumlah yang lain. Maksudnya, apakah patut mereka menjadikan bagi Allah (orang yang dibesarkan dalam perhiasan) maksudnya selalu berhias diri (sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran) tidak pernah menang di dalam adu argumentasi karena kelemahan akalnya sebagai perempuan.

laptop

Az-Zukhruf

Az-Zukhruf

''