فَقَالَ إِنِّىٓ أَحْبَبْتُ حُبَّ ٱلْخَيْرِ عَن ذِكْرِ رَبِّى حَتَّىٰ تَوَارَتْ بِٱلْحِجَابِ
فَقَالَ اِنِّيْٓ اَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّيْۚ حَتّٰى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِۗ
fa qāla innī aḥbabtu ḥubbal-khairi 'an żikri rabbī, ḥattā tawārat bil-ḥijāb
maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan".
And he said, "Indeed, I gave preference to the love of good [things] over the remembrance of my Lord until the sun disappeared into the curtain [of darkness]."
فَقَالَ
فَقَالَ
maka dia berkata
And he said
إِنِّىٓ
اِنِّىۡۤ
sesungguhnya aku
Indeed, I
أَحْبَبْتُ
اَحۡبَبۡتُ
aku menyukai
[I] preferred
حُبَّ
حُبَّ
kesenangan
(the) love
ٱلْخَيْرِ
الۡخَيۡرِ
yang baik
(of) the good
عَن
عَنۡ
dari
over
ذِكْرِ
ذِكۡرِ
ingat
(the) remembrance
رَبِّى
رَبِّىۡۚ
Tuhanku
(of) my Lord
حَتَّىٰ
حَتّٰى
sehingga
Until
تَوَارَتْ
تَوَارَتۡ
tersembunyi/tertutup
they were hidden
بِٱلْحِجَابِ
بِالۡحِجَابِ
dengan tabir/dinding
in the veil
٣٢
٣٢
(32)
(32)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 32
(Maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai) artinya, mempunyai maksud (bersenang-senang terhadap barang yang baik) yakni kuda (hingga aku lupa untuk berzikir kepada Rabbku) lupa melakukan salat asar (sehingga tertutuplah) matahari (dari pandangan mata.") artinya sehingga matahari itu tenggelam dan tidak kelihatan lagi.