وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ
۞ وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
wa mā ubarri`u nafsī, innan-nafsa la`ammāratum bis-sū`i illā mā raḥima rabbī, inna rabbī gafụrur raḥīm
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
And I do not acquit myself. Indeed, the soul is a persistent enjoiner of evil, except those upon which my Lord has mercy. Indeed, my Lord is Forgiving and Merciful."
۞ وَمَآ
۞ وَمَاۤ
dan tidak
And not
أُبَرِّئُ
اُبَرِّئُ
aku membebaskan
I absolve
نَفْسِىٓ ۚ
نَفۡسِىۡۚ
diriku/nafsuku
myself
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
ٱلنَّفْسَ
النَّفۡسَ
nafsu
the soul
لَأَمَّارَةٌۢ
لَاَمَّارَةٌۢ
selalu menyuruh
(is) a certain enjoiner
بِٱلسُّوٓءِ
بِالسُّوۡٓءِ
dengan/pada kejahatan
of evil
إِلَّا
اِلَّا
kecuali
unless
مَا
مَا
apa
[that]
رَحِمَ
رَحِمَ
memberi rahmat
bestows Mercy
رَبِّىٓ ۚ
رَبِّىۡ ؕ
Tuhanku
my Lord
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
رَبِّى
رَبِّىۡ
Tuhanku
my Lord
غَفُورٌۭ
غَفُوۡرٌ
Maha Pengampun
(is) Oft-Forgiving
رَّحِيمٌۭ
رَّحِيۡمٌ
Maha Penyayang
Most Merciful
٥٣
٥٣
(53)
(53)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 53
("Dan aku tidak membebaskan diriku) dari kesalahan-kesalahan (karena sesungguhnya nafsu itu) yaitu hawa nafsu (selalu menyuruh) banyak menyuruh (kepada kejahatan kecuali orang) lafal maa di sini bermakna man, yaitu orang atau diri (yang diberi rahmat oleh Rabbku) sehingga terpeliharalah ia dari kesalahan-kesalahan. (Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.").