ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦٓ أَزْوٰجًا مِّن نَّبَاتٍ شَتَّىٰ
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّسَلَكَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلًا وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۗ فَاَخْرَجْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْ نَّبَاتٍ شَتّٰى
allażī ja'ala lakumul-arḍa mahdaw wa salaka lakum fīhā subulaw wa anzala minas-samā`i mā`ā, fa akhrajnā bihī azwājam min nabātin syattā
Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
[It is He] who has made for you the earth as a bed [spread out] and inserted therein for you roadways and sent down from the sky, rain and produced thereby categories of various plants.
ٱلَّذِى
الَّذِىۡ
yang
The One Who
جَعَلَ
جَعَلَ
Dia telah janjikan
made
لَكُمُ
لَـكُمُ
bagi kalian
for you
ٱلْأَرْضَ
الۡاَرۡضَ
bumi
the earth
مَهْدًۭا
مَهۡدًا
terhampar
(as) a bed
وَسَلَكَ
وَّسَلَكَ
dan Dia menjadikan jalan
and inserted
لَكُمْ
لَـكُمۡ
bagi kalian
for you
فِيهَا
فِيۡهَا
di dalamnya (di bumi)
therein
سُبُلًۭا
سُبُلًا
beberapa jalan
ways
وَأَنزَلَ
وَّ اَنۡزَلَ
dan Dia telah menurunkan
and sent down
مِنَ
مِنَ
dari
from
ٱلسَّمَآءِ
السَّمَآءِ
langit
the sky
مَآءًۭ
مَآءً ؕ
air (hujan)
water
فَأَخْرَجْنَا
فَاَخۡرَجۡنَا
maka Kami keluarkan
then We (have) brought forth
بِهِۦٓ
بِهٖۤ
dengannya
with it
أَزْوَٰجًۭا
اَزۡوَاجًا
jodoh/berjenis-jenis
pairs
مِّن
مِّنۡ
dari
of
نَّبَاتٍۢ
نَّبَاتٍ
tumbuh-tumbuhan
plants
شَتَّىٰ
شَتّٰى
bermacam-macam
diverse
٥٣
٥٣
(53)
(53)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 53
Dia (yang telah menjadikan bagi kalian) di antara sekian banyak makhluk-Nya (bumi sebagai hamparan) tempat berpijak (dan Dia memudahkan) mempermudah (bagi kalian di bumi itu jalan-jalan) tempat-tempat untuk berjalan (dan Dia menurunkan dari langit air hujan) yakni merupakan hujan. Allah berfirman menggambarkan apa yang telah disebutkan-Nya itu sebagai nikmat dari-Nya, kepada Nabi Musa dan dianggap sebagai khithab untuk penduduk Mekah. (Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis) bermacam-macam (tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam). Lafal Syattaa ini menjadi kata sifat daripada lafal Azwaajan, maksudnya, yang berbeda-beda warna dan rasa serta lain-lainnya. Lafal syattaa ini adalah bentuk jamak dari lafal Syatiitun, wazannya sama dengan lafal Mardhaa sebagai jamak dari lafal Mariidhun. Ia berasal dari kata kerja Syatta artinya Tafarraqa atau berbeda-beda.